Berselingkuh Dengan Istri Bos

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Cerita Nafsu Birahi - Saat ini aku sudah lulus dan sudah berkali-kali melamar pekerjaan ke sana-kemari namun belum ada hasil. Semua lamaran yang kukirimkan selalu kandas. Pernah aku dipanggil oleh sebuah perusahaan untuk test di Surabaya. Aku pun berangkat ke Surabaya dan lolos tes penyaringan pertama. Saat itu sainganku tinggal 5 orang untuk memperebutkan satu posisi, yaitu bagian pemasaran. Akan tetapi rupanya keberuntungan belum berpihak kepadaku. Aku harus gigit jari untuk kesekian kalinya, karena aku dinyatakan gagal pada saat wawancara.

Sedih dan putus asa rasanya. Aku merasa seolah-olah hidup ini tidak berguna. Aku menjadi malas untuk melamar lagi. Toh paling-paling gagal. Pernah pula ada yang menawari untuk mengisi lowongan menjadi PNS. Tetapi orang tuaku harus menyediakan 75 juta untuk pegawai dengan ijasah sarjana! Gila..!! Jaman susah begini darimana mendapatkan 75 juta! Sedangkan uang 75 ribu perak aja enggak punya! Bagaimana mau bayar 75 juta buat jadi PNS! Memang boleh dibayar pakai daun! Ada-ada saja orang gila yang menawari pekerjaan tapi harus bayar! Hanya orang goblok aja yang mau bayar segitu! Masak mau kerja untuk nyari uang malah harus bayar! Dunia sudah terbalik memang, orang kerja bukannya dapat uang malah kehilangan uang!

Sejak saat itu aku jadi alergi sama yang namanya PNS! Paling mereka pada jadi PNS boleh dapat nyogok! Tidak seperti dulu, menjadi pegawai benar-benar didasari oleh kompetensi dan kapabilitas! Kalau sekarang bulshit, kalau ada yang bilang masuk PNS tanpa sogokan! Makanya tidak mengherankan kalau mereka saat ini sibuk nyari pungli dan korupsi buat ngembaliin modal saat nyogok dulu! Habis kalau mengandalkan gaji saja entah kapan balik modal alias kerja makan gaji uang sendiri!

Padahal kalau dipikir-pikir uang 75 juta mending buat modal usaha apa kek! Jual cabai kek atau yang paling gampang dan enggak bakalan rugi buat modal untuk buka panti pijat! Ditanggung dapat gaji lebih besar dari PNS dan tiap hari bisa minta dipijat gratis.. Tis.. Tis.. Tis! Iya nggak? Nah berhubung aku enggak punya 75 juta ya terpaksa gigit jari aja sambil mijat-mijat kepala sendiri!

Saat lagi pusing-pusingnya mikirin susahnya nyari kerja tiba-tiba ada telpon dari kakak sepupuku yang ada di Jakarta kalau koleganya seorang pengusaha dari Korea membutuhkan asisten yang bisa bahasa Inggris untuk membantunya. Spontan aku merasa memperoleh harapan baru! Dunia yang tadinya kulihat gelap sekarang kembali cerah! Dengan semangat 45 esoknya aku segera berangkat ke Jakarta dengan kereta Senja Bengawan! Yah.. Saat ini aku baru mampu menggunakan kereta ini, walaupun tidak nyaman tetapi sangat membantu dengan harga tiket yang sangat terjangkau.
Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di Stasiun Tanah Abang.

Lalu dengan naik Kopaja jurusan Tanah Abang-Ciledug aku meneruskan perjalanan ke rumah kakak sepupuku di daerah Ciledug. Kemudian setelah mandi dan sarapan aku ikut kakaku berangkat ke kantornya untuk diperkenalkan dengan koleganya yang membutuhkan asisten.

Oh iya aku belum sempat memperkenalkan kakak sepupuku. Kakak sepupuku ini adalah anak dari kakaknya bapakku. Mas Kris aku biasa memanggilnya demikian sudah beristri dan punya dua anak laki-laki yang masih balita. Ia kira-kira 7 tahun di atasku. Istrinya, Mbak Sarah adalah gadis dari Bali. Darah balinya masih kelihatan dari bentuk matanya yang sebesar jengkol.

Nah Mas Kris ku ini sehari-harinya bekerja di salah satu perusahaan dagang milik orang Korea di Jakarta sehingga ia mempunyai banyak kenalan orang Korea, yang merupakan teman bosnya. Akhirnya saat-saat yang mendebarkan pun tiba. Aku diperkenalkan dengan Mr. Park seorang importir rotan. Ia membutuhkan asisten karena dalam waktu dekat ia akan membuka perusahaan dagang di Jakarta. Ia sangat membutuhkan orang yang dipercaya untuk membantunya karena ia akan selalu mondar-mandir Jakarta-Seoul sehingga perlu mencari asisten yang dapat dipercayanya jika ia tidak ada. Orang Korea terkenal diiplin dan ketat.

Makanya mereka akan mencari orang berdasarkan referensi dari teman-teman Koreanya. Kakak sepupuku termas orang yang cukup dipercaya oleh orang Korea karena ia sudah bekerja ikut orang Korea selama 10 tahunan dan tidak pernah berganti-ganti boss. Makanya tidak mengherankan kalau ia diminta tolong mencarikan kenalan yang bisa dipercaya. Dan atas kejujurannya aku pun ikut memperoleh keberuntungan.

Entah dengan cara apa aku nanti dapat membalas jasa kakak sepupuku ini.
Singkat cerita, aku saat ini bekerja ikut Mr. Park. Aku membantunya menterjemahkan saat ia bertemu dengan para pengrajin rotan, baik dari daerah Bogor, Tangerang maupun dari Cirebon, Solo atau Jepara. Aku sangat beruntung karena dengan ikut Mr. Park aku jadi tambah pengalaman mengunjungi kota-kota sentra kerajinan rotan di Cirebon, Jepara bahkan ke kotaku Solo. Tidak terasa sudah empat tahun aku bekerja ikut Mr. Park. Rupanya Mr. Park cukup percaya kepadaku hingga aku pernah diajaknya jalan-jalan ke Korea dan ke Malaysia. Sekali lagi aku sangat beruntung! Bayangkan tanpa harus keluar 75 juta buat nyogok, aku bisa jalan-jalan ke luar negeri lagi!
Mr. Park sudah punya punya istri dan tiga orang anak di Korea.



Anaknya yang paling besar bahkan sudah kuliah di USA. Aku sendiri sudah kenal dengan mereka saat aku diajak ke Korea dulu. Oh ya umur Mr. Park sekarang mungkin sekitar 51 tahunan. Tetapi ia tampak lebih muda dibandingkan usianya. Orangnya tidak galak bahkan cenderung suka membanyol. Salah satu banyolan konyol yang sering membuat para pengrajin terpingkal-pingkal adalah ucapan selamat paginya yang dimirip-miripkan dengan parikan bahasa Jawa. Ia selalu mengucapkan “Hallo.. Good morning selamat pagi.. Memek kambing bulat persegi” kalau bertemu dengan pengrajin yang menjadi langganannya.
Spontan ucapannya selalu ditimpali dengan gurauan-gurauan jorok dari para pengrajin. Tapi itulah justru yang membuat dia awet muda. Salah satu kegemaran Mr. Park kalau datang ke Indonesia adalah mengunjungi diskotek dan karaoke. Aku selalu diajak ke mana ia pergi. Sehingga aku banyak kenal dengan PR diskotek-diskotek yang ada di sekitar Tangerang ini. Soal kegemarannya akan wanita jangan ditanya! Ia pasti akan minta ditemani PR yang bertubuh montok dan berdada besar. Karena setiap masuk diskotek ia selalu meminta kepada Mami (koordinator PR) begini.
“Hallo.. Mami.. Saya mau nona yang ininya besar.. Banyak air.. Baguse” sambil tangannya menunjuk dadanya waktu bilang ininya… lalu mangacungkan jempolnya!
Aku jadi selalu ketawa sendiri kalau mendengar ia memesan nona kepada Mami di diskotek atau karaoke. Maksudnya ia minta ditemani gadis yang montok. Katanya cewek montok “ja gung”-nya enak! Ja gung itu bahasa Korea artinya memek! Bukannya jagung yang biasa dibakar atau direbus disini! Sayang dong kalau dibakar atau direbus! Lebih enak dijadikan sashimi! Ha.. Ha.. Ha!
Demi efisiensi biaya, Mr. Park mengontrak rumah di daerah Serpong yang berfungsi sekalugus sebagai kantor. Mr. Park tinggal di Indonesia paling lama sekitar 10 hari, selanjutnya dua bulan atau tiga bulan sekali ia baru datang ke * Sebagai orang kepercayaan Mr. Park, aku harus bertanggungjawab atas operasi jalannya perusahaan setiap ia berada di Korea. Aku harus selalu mengontrol pekerjaan pengrajin sebelum siap ekspor dan selebihnya mengurus administrasi di kantor yang sekaligus rumah tinggalnya. Aku sendiri tinggal di luar kompleks perumahan itu yang berjarak 1 km dari kompleks perumahan tempat tinggalnya.
Nah seperti yang sudah kuceritakan di atas, kegemaran Mr. Park terhadap wanita sangat besar. Untuk itu ia mengontrak cewek Indonesia untuk dijadikan “istri” selama di
* Aku kurang begitu paham berapa kontraknya dan bagaimana kesepakatan kontraknya, yang jelas cewek itu dulunya bekerja di salah satu karaoke yang menjadi langganannya. Sesuai seleranya, cewek yang dijadikan “istri” orangnya montok dan sangat seksi! Aku biasa memanggilnya Mbak Wulan.
Mbak Wulan orangnya tinggi, bahkan lebih tinggi dariku! Tingginya mungkin ada sekitar 165-an soalnya aku cuma 160-an! Kulitnya putih bersih dan selalu tercium bau wangi parfum berkelas. Ia asli Yogyakarta dan umurnya kira-kira sebaya denganku sekitar 26 tahunan. Dulu ia pernah kuliah di ABA tetapi karena kendala biaya ia drop-out dan bekerja sebagai PR di sebuah karaoke lalu ketemu dengan bossku ini. Ia mau dijadikan “istri” kontrak oleh bossku karena ia butuh biaya untuk membiayai adik-adiknya yang masih sekolah. Praktis setelah menjadi “istri” bossku ia dilarang melayani orang lain, jadi bisa dikatakan ia memble kalau bossku pulang ke Korea.
Selain aku, ada satu orang staf perempuan yang menjadi bagian administrasi. Aku biasa memanggilnya Titin. Ia seorang lulusan SMK jurusan sekretaris. Ia masih sangat muda. Usianya baru 20 tahun dan baru ikut Mr. Park kurang dari 1 tahun. Titin berasal dari Ngawi dan tinggal bersama kakaknya di dekat kontrakanku. Selain Titin ada lagi 1 orang pembantu, Ceu Entin dari Ciamis dan Mas Pardi, sopir pribadi Mr. Park.
Mungkin karena sering ditinggal Mr. Park, Mbak Wulan jadi sering kesepian. Ada saja ulahnya yang “mengundang” nafsuku kalau Mr. Park sedang di Korea. Ia sering membuatkan aku kopi ginseng walaupun untuk sekedar membuat kopi sudah ada Ceu Entin. Sialnya ia membawa kopi itu ke ruangan yang dijadikan kantor dengan mengenakan baju ketat tanpa lengan! Sehingga setiap kali menyodorkan cangkir bulu keteknya yang tebal selalu kelihatan jelas! Sungguh merangsang bagi darah mudaku! Soalnya kulitnya yang putih bersih sangat kontras dengan keteknya yang gondrong!
Apalagi dadanya yang sangat montok nampak tercetak di balik baju ketatnya, sungguh membuat aku selalu salah tingkah. Saat berjalan keluar setelah mengantarkan kopiku, pinggulnya seol lah-olah sengaja digoyang bak peragawati kesiangan! Hal ini membuat “adik kecilku” selalu berontak ingin keluar! Aku cuma bisa membayangkan alangkah nikmatnya menyetubuhi Mbak Wulan! Awas lu! Aku mengancam! Kalau bisa jadi milikku tak akan kubiarkan Mbak Wulan pakai celana dalam dan bra! Benar-benar ancaman gila! Habis salah siapa ia selalu bikin aku “cenggur” (Ngaceng tapi nganggur!)
Suatu siang, saat Mr. Park masih di Korea, seperti biasa sehabis mengontrol pekerjaan pengrajin di daerah Curug aku datang ke kantor dengan Mas Pardi. Aku selalu diantar Mas Pardi yang menyopir kalau kemana-mana. Hari itu kebetulan Titin tidak masuk karena sedang mens hari pertama. Ia selalu sakit perut kalau datang bulan sehingga selalu minta ijin tidak masuk! Praktis di kantor aku sendirian.
Lagi asyik-asyiknya membuat laporan perkembangan produksi, tiba-tiba telpon di dekatku berdering.
“Halloo.. Selamat siang” seruku.
“Yo bo seo.. Ini siapa ya” terdengar suara bahasa Indonesia agak kaku disebarang sana (Kalau menurut pendengaranku bunyinya mirip ‘sopo siro’ yang dalam bahasa Jawa artinya ‘siapa kamu’).
“Ya.. Ini Iwan Mister! Maaf ini mister siapa ya?”
“Ya Iwan.. Saya Mr. Kang. Sopire ada?” ternyata yang telpon Mr. Kang teman kental bosku yang sering mabuk-mabukan bersama-sama.

Maksudnya ia menanyakan sopir. Orang Korea sulit menyebutkan konsonan di belakang sehingga selalu ditambah sendiri sopir jadi sopire.
“Oh sopire ada mister. Ada yang bisa dibantu mister” jawabku ikut-ikutan menyebut sopire secara spontan.
“Itu sopire saya pakai. Saya mau ke Jakarta ketemu teman! Saya tidak ada mobil. Sopire boleh datang ke rumah saya ya! “Sebentar saya tanya nona dulu mister! Nanti kalau boleh sopire saya suruh datang ke rumah mister!” maksudku saya mau bilang sama Mbak Wulan kalau Mas Pardi diminta Mr. Kang mengantarnya ke Jakarta.
“Ya.. Cepat kamu bicara-bicara sama nona. Nanti suruh sopire datang ke rumah ya!”
“Baik mister ” jawabku
“Ya.. Gam sa hab ni da” terdengar suara Mr. Kang di seberang dan telpon ditutup.
Nampaknya Mbak Wulan sangat senang mendengar permintaan Mr. Kang. Dengan segera disuruhnya Mas Pardi berangkat mengantar Mr. Kang ke Jakarta. Mas Pardi pun sangat senang, karena hal ini berarti uang tambahan bagi dia! Dengan mengantar Mr. Kang pasti ia akan mendapatkan uang tambahan yang lumayan. Setelah Mas Pardi berangkat, di rumah tinggal aku, Mbak Wulan dan Ceu Entin. Merasa tidak ada pekerjaan, Ceu Entin minta ijin sama Mbak Wulan untuk main ke rumah saudaranya yang mengontrak di luar kompleks perumahan. Kebetulan pikirku! Mbak Wulan pun seperti memberi angin, diijinkannya Ceu Entin pergi sehingga di rumah tinggal aku dengan Mbak Wulan yang selalu kurindukan!
Pikiran-pikiran kotorku segera bekerja mencari cara bagaimana memanfaatkan kesempatan emas ini untuk dapat menaklukkan Mbak Wulan! Dasar lagi mujur. Saat itu aku kok inginnya ke WC melulu. Karena tidak ada teman bicara jadi mungkin perasaannya pengin kencing saja. Tanpa syak wasangka aku langsung saja membuka pintu kamar mandi yang walaupun tidak dipakai selalu tertutup. Kamar mandi itu memang biasa dipakai karyawan, karena Mr. Park punya kamar mandi sendiri di kamar tidurnya.
Aku sangat terkejut saat Mbak Wulan menjerit begitu pintu kubuka. Ternyata Mbak Wulan sedang kencing sambil jongkok menghadap ke pintu. Aku terbengong-bengong terpaku menatap selangkangannya yang terbuka lebar! Baru kali ini aku melihat cewek sedang pipis. Oh indah sekali pemandangannya. Bukit kemaluannya yang lebat ditumbuhi rambut kelihatan memancarkan air seperti semburan jet pump “pedrollo”-nya Basuki. Celah sempit di sela-sela gundukan bukit itu berwarna merah jambu seperti delima merekah. Mbak Wulan pun kaget hingga tidak sempat menutupi aktivitas pribadinya, ia hanya melongo dan tidak menyangka kalau akan ada orang masuk ke kamar mandi itu.

“Ehh.. Eh.. Awas.. Aku sedang pipis..!” jeritnya terbata-bata.
“Sorry Mbak.. Aku enggak tahu ada orangnya..” aku tersipu malu.
“Tutup.. Pintunya” teriaknya lagi melihat aku melotot sambil melihat ke arah selangkangannya.
Seperti tersadar aku langsung menutup pintu dan kabur masuk ke ruangan kantor lagi. Dadaku bergemuruh tak menentu setelah menyaksikan pemandangan yang luar biasa tadi. Aku cemas jangan-jangan nanti Mbak Wulan marah dan melapor kepada Mr. Park bisa gawat nanti.
Hatiku tambah mencelos saat aku mendengar panggilannya. Aku bertanya-tanya apa gerangan yang akan aku hadapi. Jangan-jangan aku akan dimaki-maki dan dimarahi. Apa yang harus kulakukan? Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam hatiku.
“Wan.. Tadi kamu lihat semuanya ya?” selidik Mbak Wulan saat aku mendekat.
“Ti.. Tidak Mbak.. Ma.. Maaf aku enggak tahu ada Mbak Wulan di situ” jawabku sedikit berbohong. Maksudnya berbohong kalau aku tidak melihat selangkangannya.
“Bohong.. Pasti kamu tadi lihat aku pipis! Iya kan? Ngaku aja deh..! Mbak engak marah kok” suaranya terdengar biasa. “Iya deh.. Mbak saya ngaku.. Tapi.. Swear saya enggak tahu kalau ada orang di situ” kataku membela diri.
“Ya.. Benar juga aku yang salah tidak mengunci pintu. Lagian tadi aku terburu-buru dari dapur sedang bikin kopi buat mu terus kepengin pipis jadi enggak sempat ke kamar mandi di kamar Mbak Wulan” kata-katanya melegakan hatiku.
“Benar Mbak saya minta maaf deh..” plong rasanya lega Mbak Wulan tidak marah.
“Enggak apa-apa, oh ya itu sudah Mbak bikinkan kopi ginseng ambil aja di dapur!”
“Terima kasih Mbak..” aku langsung ngeloyor ke dapur yang terletak dibelakang ruang tengah yang dibatasi dinding tanpa pintu.
Lagi-lagi Mbak Wulan membuat hatiku berdebar karena ia berdiri sangat dekat denganku. Parfum Dunne yang dipakainya semerbak menusuk hidung merangsang birahiku.

Apalagi ia hanya memakai gaun baby doll tanpa lengan sehingga bulu keteknya yang lebat kelihatan sangat merangsang saat ia mengangkat lengannya.
Lagi-lagi terjadi kecelakaan kecil. Saat aku berbalik membawa kopiku aku bertabrakan dengan Mbak Wulan yang akan masuk ke dapur. Akibatnya kopiku tumpah dan sebagian mengenai perut dan pahanya. Ia menjerit karena kopinya cukup panas.
“Aduhh..” ia menjerit kesakitan.
“Ee.. So.. Sorry Mbak..” aku gugup dan segera berlari mengambil tissue di meja dapur untuk membersihkan tumpahan kopi yang mengotori gaunnya di bagian perut.
“Aduhh.. Panass..” desis Mbak

Wulan kepanasan.
Dengan panik aku segera mengelap dan menggosok bagian perutnya yang tersiram kopi dan tanpa sadar Mbak Wulan pun menyingkap gaunnya membuka pahanya yang kepanasan tersiram air kopi tadi. Aku pun segera mengelap pahanya pelan-pelan dengan tissue yang kupegang.
“Sorryy Mbak.. Aku enggak sengaja” aku semakin gugup karena Mbak Wulan mendesis-desis terus.

“Cepat ambil nivea creme di meja rias kamar..” desisnya.
Aku segera berlari masuk ke kamar Mbak Wulan dan mencari-cari krim yang dimintanya. Mungkin karena aku enggak keluar-keluar, Mbak Wulan segera menyusul masuk ke kamar.
“Itu.. Yang seperti odol yang warnanya putih tutupnya biru” lagi-lagi Mbak Wulan mengangkat lengan menunjuk botol yang dimaksud.
Bulu keteknya yang lebat sangat merangsang birahiku. Untungnya air kopi yang tumpah tidak terlalu panas karena sempat ditinggal pipis Mbak Wulan tadi sebelum memanggilku untuk mengambilnya, sehingga tidak meninggalkan bekas luka bakar. Ia cuma sedikit kepanasan. Mbak Wulan duduk di tepi tempat tidur dan menyingkap gaunnya ke atas. Aku dengan sukarela membantunya membalur pahanya yang tersiram dengan nivea. Kedua mata Mbak Wulan terpejam dan napasnya sedikit tertahan saat aku membalur pahanya dari arah atas lututnya ke atas. Gaunnya disingkapkan ke atas hingga gundukan kemaluannya yang terbungkus celana dalam putih tampak membayang warna kehitaman. Bahkan dari celah-celah bagian bawah ada beberapa helai rambut kemaluannya yang menjulur keluar. Pahanya sangat lembut dan halus.
Aku agak gemetar saat menyentuh kulit pahanya yang lembut. Darahku bergolak menghadapi keadaan itu. Namun aku tidak berani memulai. Soalnya resikonya terlalu berat untukku. Aku takut kalau Mbak Wulan mengadu kepada Mr. Park kelak. Bisa-bisa aku kehilangan pekerjaan! Dasar nasib mujur.. Mbak Wulan diam saja saat aku mengelus-elus pahanya walaupun seluruh pahanya sudah selesai kulumuri krim. Matanya masih terpejam.
Akupun sekarang tidak lagi mengelus, tetapi berganti memijit-mijit pahanya kiri dan kanan bergantian. Jari-jariku merangkak dari atas lutut ke atas hingga pangkal pahanya. Mbak Wulan diam saja bahkan sedikit-demi sedikit mulai menggeser pahanya agak lebih terbuka.
Aku semakin berani. Jari-jariku sedikit kutekan pada saat memijat daerah pangkal pahanya yang sudah terbuka lebar. Bahkan kadang aku sedikit menyentuhkan tanganku pada gundukan di selangkangannya yang terbungkus celana dalam putih itu dengan gerakan yang seolah-olah tidak sengaja. Napas Mbak Wulan mulai memburu. Dan ia melenguh pelan saat tanganku menyentuh gundukan bukit di selangkangannya. Hal ini membuat aku lupa diri. Aku semakin berani lagi. Dari hanya menyentuh sekarang aku sudah mulai berani memegang bukit kemaluannya, walaupun hanya dari luar CD-nya. Celana dalamnya sudah mulai basah. Tetapi aku tidak berani lebih jauh lagi. Aku hanya meremas lembut dan memijat bukit kemaluannya dari luar CD. Mungkin karena aku ragu-ragu, Mbak Wulan yang sudah terangsang langsung memelukku.
Bibirnya terbuka dan matanya terpejam. Mendapat reaksi seperti itu keberanianku timbul. Tangan kananku kulingkarkan ke punggung Mbak Wulan dan meraihnya ke pelukanku, tangan kiriku semakin berani menelusup ke dalam celana dalam Mbak Wulan dan meraba-raba bukit kemaluan Mbak Wulan yang sudah semakin basah. Sementara bibirku langsung menyergap bibir Mbak Wulan yang setengah terbuka, lidahku kudorong masuk bibirnya dan menjilat-jilat langit-langit mulutnya. Tangan Mbak Wulan pun tidak tinggal diam. Jari-jarinya membuka kancing kemejaku dan menyusupkan tangannya mengelus dadaku.
“Hh..” napasku tersengal saat tangan Mbak Wulan meraba-raba dadaku.

Lidahku dan lidah Mbak Wulan saling berkutat. Jari tanganku mulai menyentuh cairan pekat yang sangat licin di celah-celah gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan. Aku semakin terangsang. Jariku kugesek-gesekkan ke dalam celah hangat di selangkangan Mbak Wulan dan bergerak sepanjang alur sempit di sela-sela gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan dari atas hingga ke bawah.
“Ohh..” Mbak Wulan mendesis sambil matanya tetap terpejam menerima rangsanganku.
Pahanya semakin dibuka lebar-lebar sehingga memudahkan jariku masuk lebih dalam lagi. Aku terus menggerak-gerakkan jariku di dalam jepitan bukit kemaluan Mbak Wulan yang semakin licin. Jari-jariku terus mencari dan mencari hingga kutemukan sebentuk tonjolan kecil di ujung atas di celah-celah bukit kemaluan Mbak Wulan. Kugesek tonjolan itu dengan penuh perasaan. Mbak Wulan semakin menggerinjal dalam dekapanku. Napasnya kian memburu. Bibirku digigit Mbak Wulan dengan gemas. Tangan Mbak Wulan pun mulai membuka zipper celanaku dan terus menyusup ke dalam CD GTman-ku. Diremasnya penisku yang sudah mulai mengeluarkan cairan dengan lembut sambil sesekali diurut dan dikocok. Hal ini membuat aku semakin blingsatan. Tangan Mbak Wulan semakin gemas meremas kantung pelirku saat kugerak-gerakkan jariku di tonjolan kecil di celah bukit kemaluannya dengan gerakan memutar.
“Akhh.. Terusshh.. It.. Ituu.. Yaahh” tubuhnya melonjak-lonjak dalam dekapanku.
Pantatnya terangkat dan kepalanya terdongak ke belakang. Tangannya semakin kencang meremas biji pelirku hingga kurasakan agak ngilu.
“Akk. U.. Mau kell.. Luarhh.. Ohh.. Ter.. Russhh” mulutnya terus mendesis.
Aku pun semakin cepat memutar jariku menggesek tonjolan kecil itu. Akhirnya tubuh Mbak Wulan terhentak dan meliuk-liuk saat mencapai puncak kenikmatannya. Matanya terpejam semakin erat bibirnya digigitnya sendiri dan tangannya semakin erat meremas kantung pelirku.
“Ohh.. Kamu.. Pintar.. Wann..” desisnya sambil mengatur napas.
Ia langsung ambruk dan menelentang di tempat tidur. Setelah napasnya agak teratur aku semakin berani lagi. Kutarik CD-nya ke bawah.

Mbak Wulan membantuku dengan mengangkat pantatnya sehingga aku mudah meloloskan CD-nya dan melemparkannya ke lantai. Kemudian kutarik kedua kakinya hingga menjulur ke lantai. Dengan telentang di kasur dan kakinya terjulur ke lantai, bukit kemaluan Mbak Wulan nampak semakin membusung. Tanpa membuang-buang waktu aku segera mendekatkan wajahku ke selangkangan Mbak Wulan dan mulai menciumi bukit kemaluannya yang menggiurkan itu.Mbak Wulan yang memang sudah lama tidak disentuh laki-laki sejak “suami”-nya yang notabenenya adalah bossku pulang ke Korea seperti orang yang kehausan saja.
Tangannya segera menekan kepalaku agar lebih ketat menekan bukit kemaluannya. Bibirku segera menyedot dan menciumi bukit kemaluan Mbak Wulan dengan gemasnya. Rasanya agak asin-asin sedikit seperti ojingo (cumi-cumi) mentah. Lidahku segera kujulurkan dan menjilat bergerak mengikuti alur yang membentang di celah bukit kemaluan Mbak Wulan dari bawah ke atas. Kuulangi geseran lidahku beberapa kali sambil sesekali kudorong dan agak kutekan di tonjolan kecil di sudut atas celah bukit kemaluan Mbak Wulan yang sudah sangat basah.

Pantat Mbak Wulan selalu terangkat ke atas seolah-olah menyambut dorongan lidahku pada bukit kemaluannya. Kepalaku semakin ditekannya ke selangkangannya hingga aku sulit bernapas. Tubuh Mbak Wulan menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan saat aku yang gemas menyedot tonjolan kecil dicelah bukit kemaluannya.
“Hhkk.. Ohh.. Terr.. ushh.. hh” ia terus mendesis-desis. Gerakan lidahku kupercepat menggesek tonjolan kecil dicelah bukit kemaluan Mbak Wulan demi melihat ia semakin on.
Kedua kaki Mbak Wulan bahkan dikaitkannya ke belakang leherku untuk lebih menekan wajahku ke bukit kemaluannya. Aku semakin bersemangat menjilat dan menyedot tonjolan kecil itu yang semakin lama semakin keras seolah mau pecah. Tanganku pun tak tinggal diam! Kedua telapak tanganku menekan dan memijat bukit kemaluan Mbak Wulan yang membusung dengan gemasnya.
Akhirnya dengan diiringi lenguhan panjang tubuh Mbak Wulan terhentak hentak. Kakinya semakin menekan kepalaku dan pantatnya terangkat ke atas menyambut wajahku yang menekan bukit kemaluannya.
“Ohh.. Terusshh oohh.. Ohh” tubuhnya semakin liar meronta selama beberapa detik lalu terdiam.
Kedua kakinya terkulai lemas di kedua pundakku. Tangannya terpentang melebar dan dadanya naik turun mengiringi deru napasnya. Aku sangat terangsang melihat betapa tubuhnya yang putih dihiasi bulu-bulu hitam lebat di selangkangannya dan kedua ketiaknya.
Dengan cepat aku berdiri dan melepas seluruh pakaianku. Kini aku sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhku. Penisku yang ukurannya sedang berdiri tegak dengan ujung yang mengkilat karena basah oleh cairan. Lalu aku menarik gaun baby doll yang masih melekat di tubuh Mbak Wulan melalui lehernya. Mbak Wulan membantuku dengan menggeser tubuhnya. Sekarang ia hanya mengenakan bra putih tanpa penutup lain menutupi keindahan tubuhnya.
Aku menindih tubuhnya dan menempatkan diriku di tengah-tengah kedua pahanya. Penisku yang sudah tegang terjepit di antara gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan dan tubuhku sendiri. Tanganku kulingkarkan ke belakang tubuh Mbak Wulan dan kubuka kaitan bra-nya. ceritasexterbaru.net Kulempar satu-satunya kain yang tersisa di tubuhnya hingga kini aku dan Mbak Wulan sama-sama telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh. Kugumuli tubuh Mbak Wulan yang masih lemas. Kucium bibir Mbak Wulan dengan gemas. Kudorong lidahku menyusup ke dalam mulut Mbak Wulan yang terbuka dan kugesek-gesekkan lidahku ke langit-langit mulutnya.
Reaksi Mbak Wulan luar biasa. Dengan ganas ia menyambut bibirku dan menyedot lidahku sekuat tenaga.

Tanganku bergerak liar mengelus dan menjamah seluruh tubuh telanjangnya. Tangan Mbak Wulan pun melingkar ke punggungku dan mengelus-elus punggungku. Pantat Mbak Wulan bergeser ke kanan dan ke kiri menyambut tekanan penisku pada bukit kemaluannya.
“Ughh..” aku sulit bernapas karena lidahku disedot bibir Mbak Wulan. Rasa nikmat menjalar dari ujung kaki ke ubun-ubun.

Batang penisku yang sudah sangat keras terjepit bukit kemaluan Mbak Wulan yang hangat dan licin.
Aku berusaha melepaskan lidahku dari sedotan Mbak Wulan. Aku ingin memenuhi obsesiku untuk menciumi ketiaknya yang lebat ditumbuhi bulu keteknya. Obsesiku terpenuhi ketika Mbak Wulan melepaskan sedotannya pada lidahku. Tanpa membuang waktu kubuka lengannya lebar-lebar lalu kedekatkan wajahku ke ketiaknya dan dengan gemas kuciumi ketiaknya. Lidahku menelusuri lengan bagian atas Mbak Wulan hingga ke samping payudaranya yang montok. Sesekali kutekankan wajahku ke ketiaknya yang ditumbuhi bulu ketek yang sangat lebat. Tubuh Mbak Wulan menggerinjal di bawah dekapanku.
“Hshh.. Gelii.. Oohh.. Gelii..” ia mendesis kegelian saat kujilati ketiaknya denga gemas.
Rasain kamu! Siapa suruh punya bulu ketek gondrong begini! Kataku dalam hati sambil terus menggasak ketiaknya.
“Amp.. Puun.. Su.. Dahh.. Ohh” tubuhnya semakin liar menggerinjal dalam dekapanku.
Aku tak mau membiarkannya lepas begitu saja. Kuangkat lengan Mbak Wulan yang satu lagi dan kali ini ketiak yang satunya menjadi bulan-bulanan lidahku. Setelah puas memenuhi obsesiku, kini mulutku merambat ke payudaranya. Dengan gemas kusedot payudaranya. Kumasukkan payudaranya sepenuh mungkin ke dalam mulutku.
“Ohh.. Shh..” tubuhnya semakin melengkung ke atas saat kedua puting payudaranya kumasukkan ke dalam mulutku dan kupermainkan dengan lidahku sepuas-puasnya.
“Sudahh.. Ohh.. Sekarrangghh.. Auchh..” Mbak Wulan merintih-rintih memohon agar aku segera menyudahi permainan lidahku di kedua payudaranya.
Aku menyudahi permainan lidahku pada payudaranya. Lidahku sekarang bergeser turun ke arah perutnya yang putih mulus dan masih rata. Kukais-kais lubang pusarnya lalu kugigit-didit bagian bawah pusarnya dengan gerakan cepat hingga membuat tubuh Mbak Wulan terhentak-hentak.

Beberapa kali hal itu kulakukan untuk membuat Mbak Wulan terangsang hebat. Teknik ini kuperoleh dari pengalamanku dahulu dengan Mbak Narsih saat aku masih kuliah. Setelah itu lidahku bergeser ke bawah lagi. Aku bangun dan berdiri lagi di lantai. Kuangkat kaki Mbak Wulan sambil membungkuk dan kujilati pangkal pahanya. Lidahku bergeser dari pangkal paha ke bawah terus ke kaki. Kujilati betis Mbak Wulan yang indah lalu seluruh jari-jarinya kujilati satu per satu.
“Shh.. Ohh.. Kamu.. Heb.. Bathh.. Ohh” Mbak Wulan mendesis dan merintih menikmati permainanku.
Aku terus bekerja memuaskan hasratku menikmati setiap jengkal tubuh Mbak Wulan sepuasku. Setelah kujilati seluruh jari kakinya, lidahku berpindah ke kaki satunya lagi. Arah gerakan lidahku terbalik dari yang pertama.
Pertama-tama kujilati seluruh jari kakinya, lalu lidahku merayap ke atas ke betisnya, lalu ke lututnya dan naik lagi hingga ke pangkal pahanya. Jilatan lidahku selalu kuselingi dengan gigitan-gigitan kecil hingga tubuh Mbak Wulan menggeliat dan pantatnya terangkat-angkat menahan geli.
Dari pangkal paha lidahku merambat lagi naik ke atas. Lidahku bergeser ke perut Mbak Wulan lalu naik ke bawah payudaranya. Setelah puas melumat kedua payudaranya lidahku kembali bergeser naik ke lehernya yang jenjang. Tubuhnya semakin mengeliat saat lidahku menari-nari diseputar lehernya yang putih mulus. Seluruh bulu tangannya meremang berdiri saat lidahku menjilat-jilat leher bagian belakang. Mata Mbak Wulan terpejam dan mulutnya setengah terbuka menikmati layananku. Kedua tanganku membekap kedua payudaranya yang montok lalu bibirku menyergap mulutnya yang setengah terbuka. Kusedot bibir Mbak Wulan dengan gemas dan kodorong lagi lidahku ke dalam mulutnya.

Belum puas menikmati keindahan tubuh Mbak Wulan, kubalik tubuh telanjangnya hingga tengkurap. Kutindih tubuhnya dan kembali lidahku tak-henti-hentinya menjelajahi setiap lekuk tubuh bagian belakang. Lidahku menyusur dari tengkuk hingga lutut. Kedua buah pantat Mbak Wulan yang indah pun hampir memerah karena gigitan-gigitan gemasku.
Karena tidak tahan dengan serbuanku Mbak Wulan memberontak dan bangun. Tubuhku digulingkannya hingga jatuh telentang di kasur. Ditindihnya tubuhku sambil melumat bibirku. Lidahku disedot bibir Mbak Wulan. Tubuhku yang telentang diduduki Mbak Wulan tepat di penisku sehingga penisku terjepit buah pantatnya yang padat dan kenyal.
Dari menyedot lidahku, mulut Mbak Wulan sekarang balas menjelajahi tubuhku. Kedua putingku disedotnya habis-habisan. Kemudian lidah Mbak Wulan bergeser turun dan menjilati perutku. Lidahnya terus bergerak ke bawah dan dengan diselingi gigitan-gigitan kecil di perut bagian bawahku lidahnya bergeser menjilati ujung penisku.
“Hahh.. Shh” sekarang giliran aku yang mendesis-desis kenikmatan.
Ujung penisku hingga ke pangkalnya dijilati lidah Mbak Wulan dengan gemasnya. Pantatku spontan terangkat ke atas saat ujung lidah Mbak Wulan mengai-ngais lubang di ujung penisku. Otot-otot perutku serasa ditarik ke atas.
Tidak berhenti sampai di situ. Kantung pelirku pu tak luput dari sedotan mulut Mbak Wulan. Nikmat bercampur ngilu rasanya. Lidah Mbak Wulan terus bergerak menyusur urat yang memanjang sepanjang penisku dari pangkal hingga ke ujungnya lalu berhenti di lekukan ujung topi baja kepala penisku dan menjilati lekukan itu hingga aku mendesis nikmat. Secara spontan kupegang kepalanya agar tidak bergeser dari situ. Seperti tahu keinginanku, mulut Mbak Wulan terus merangsek batang penisku sambil tangannya tak henti-hentinya mengurut batang penisku sambil sesekali meremasnya.
“Ughh.. Ss.. Sudah.. Mbaakk..” desisku tak tahan.
Kutarik tubuh Mbak Wulan agar naik ke perutku. Lalu Mbak Wulan menghentikan aktivitasnya dan duduk di atas perutku. Diangkatnya pantatnya dan dikangkang-kannya kedua kakinya. Dipegangnya batang penisku dan diarahkan ke celah bukit kemaluannya.
“Upff.. Ohh..” aku dan Mbak Wulan mendesis hampir bersamaan saat Mbak Wulan secara perlahan menurunkan pantatnya.
Perlahan-lahan ujung kepala penisku mulai terbenam dalam jepitan bukit kemaluan Mbak Wulan. Beberapa kali Mbak Wulan menaik-turunkan pantatnya sampai akhirnya seluruh batang penisku melesak ke dalam celah sempit di celah bukit kemaluannya. Hangat sekali rasanya batang penisku terjepit di tengah-tengah celah bukit kemaluannya. Ujung kepala penisku seperti menumbuk sesuatu yang lembut di dalam sana.
Mbak Wulan terdiam, akupun terdiam menikmati menyatunya tubuh kami. Aku merasakan betapa batang penisku seperti diremas-remas oleh daging yang licin dan hangat. Kepala penisku seperti berkedut-kedut. Mataku seperti berkunang-kunang merasakan aliran kenikmatan yang mulai menjalar.
Kedua tangan Mbak Wulan bertumpu di dadaku. Kemudian secara berirama Mbak Wulan mulai menaik-turunkan pantatnya dengan diselingi gerakan memutar. Batang penisku serasa dipilin-pilin, nikmat sekali rasanya. Perlahan-lahan aku merasakan otot-otot perutku seperti ditarik-tarik.
“Terushh.. Mbaakk.. Aku..” aku sudah hampir tidak dapat mengontrol diriku lagi.
Tanganku segera bergerak ke belakang tubuh Mbak Wulan dan meraih kedua buah pantatnya. Kuremas pantatnya dan lebih kutekan agar ujung penisku mentok sedalam-dalamnya. Mbak Wulan pun semakin liar menggerakkan pantatnya.
“Terushh.. Ayyoo.. Kita..” belum selesai Mbak Wulan bicara tiba-tiba tubuhnya berkejat-kejat.
Gerakannya semakin menggila. Batang penisku yang terjepit di dalam celah bukit kemaluan Mbak Wulan berdenyut semakin keras menahan sperma yang sudah terkumpul di ujung kepala penisku. Tubuhku semakin mengejang. Kuputar pantatku seirama dengan putaran pantat Mbak Wulan yang semakin liar.
“Akhh..” hampir bersamaan aku dan Mbak Wulan menjerit.
Kuremas pantat Mbak Wulan dengan gemas dan kutekan lebih ketat. Crat.. Crat.. Cratt.. Crat.. Crrtt.. Akhirnya sperma yang sudah tertahan di ujung kepala penisku tumpah bersamaan dengan denyutan lubang kemaluan Mbak Wulan yang menjepit erat batang penisku. Mbak Wulan masih berkelejatan beberapa saat lalu ambruk di dadaku. Tubuhku dan tubuh Mbak Wulan sudah basah oleh keringat. Napasku masih menderu. Kucium pipi Mbak Wulan sebagai ucapan terima kasih atas kenikmatan yang ia berikan.
“Sa rang he yo” kubisikan kata-kata sayang dalam bahasa Korea di telinganya dan belai rambutnya yang “I love you..” Mbak Wulan membalas bisikanku sambil mengecup bibirku.
Mbak Wulan masih menindih tubuhku. Dadanya yang montok menempel ketat di dadaku yang bidang, batang penisku yang sudah mulai mengkerut masih terjepit dalam celah di antara bukit kemaluannya yang hangat. Matanya terpejam seolah meresapi kenikmatan yang baru dilaluinya setelah masa-masa penantian panjang yang sia-sia. Aku masih dapat merasakan adanya aliran cairan pekat yang menetes keluar dari celah kemaluannya mengalir sepanjang batang penisku dan menggumpal di atas rambut-rambut bulu kemaluanku.
Pikiranku menerawang memikirkan masa depanku. Aku yakin, Mbak Wulan tidak akan mau berhenti selingkuh denganku. Kalau ada yang pertama pasti akan ada yang kedua dan seterusnya. Aku membayangkan pasti suatu saat Mr. Park, “suami”-nya, akan mengetahui perbuatan kami. Ngeri aku membayangkan masa depanku. Bayangan menjadi pengangguran menari-nari di pelupuk mataku. Tapi nasi sudah menjadi bubur.. Sperma sudah telanjur mengucur. Aku harus sanggup mengehentikan perselingkuhan ini. Harus!! Atau masa depanku hancur lebur! Tanpa aku sadari aku ternyata telah terlelap dalam mimpi. Aku tertidur sambil memeluk tubuh telanjang Mbak Wulan. Aku tak tahu berapa lama aku tertidur setelah bertempur dengan Mbak Wulan dan aku tak tahu sejak kapan Mbak Wulan sudah bangun dari pelukanku. Aku tersadar saat dibangunkan Mbak Wulan dan dibuatkan kopi ginseng.
Segar sekali rasanya bangun tidur sudah dibuatkan kopi. Mbak Wulan nampak sudah sangat segar habis mandi. Rambutnya masih basah sehabis mandi besar. Ia hanya mengenakan kimono sebagai penutupnya. Aku yakin ia belum memakai bra dan CD karena kulihat benda-benda itu masih berserakan di lantai. Setelah menyeruput beberapa teguk kopi ginseng panas aku pun minta ijinnya untu mandi di kamar mandi di dalam kamarnya. Segar sekali rasanya tubuhku saat air hangat mengguyur dari shower yang terpasang di atasku. Aku terkesiap saat asyik-asyiknya menikmati guyuran air yang mengucur deras dari shower tiba-tiba kurasakan ada yang mengelus-elus dan meremas batang penisku.
Ternyata Mbak Wulan sudah ikut bergabung di kamar mandi dalam keadaan bugil.. Gil tanpa sehelai benangpun menutupi keindahan tubuhnya. Aku terpana melihatnya. Aku hanya mampu melotot memandangi setiap lekuk tubuhnya yang montok.

Bukan hanya itu! Mbak Wulan pun lantas menyabuni seluruh tubuhku dengan sabun cair yang biasa digunakannya. Tubuhku yang licin oleh busa sabun diraba dan dielus oleh belaian tangan Mbak Wulan yang lembut. Dari leherku tangannya bergerak menurun ke bawah hingga pusarku. Batang penisku perlahan-lahan sudah mulai mengeras. Beberapa saat kemudian batang penisku sudah berdiri tegak seperti prajurit yang siap tempur dalam siaga 1.
“Hh.. Mbaakk..” aku mendesis lirih saat tangan Mbak Wulan dengan lincah bermain-main di daerah penisku. Batang penisku yang licin karena busa menjadi sasaran bulan-bulanan tangan Mbak Wulan. Batang penisku diremas dan diurut dengan pelicin busa sabun.
“Oohh.. Enaakk mbaakk” desisku berulang-ulang. Aku pun tak kalah gesitnya, kuambil botol sabun dari tangannya dan kubalur tubuh Mbak Wulan dengan sabun cair. Tubuhnya menggerinjal saat tubuhnya yang licin kugosok dengan kedua tanganku. Kedua payudaranya menjadi sasaran pertama tanganku. Aku sudah terlupa akan tekadku untuk menghentikan permainan ini. Yang aku tahu aku harus menuntaskan permainan ini sepuas-puasnya. Urusan lain biar dipikir belakangan!!
“Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh” desis Mbak Wulan saat tanganku bergerilya di daerah selangkangannya.
Rambutnya yang lebat memenuhi bukit kemaluannya kugosok seperti layaknya sedang cream-bath. Kuremas dan kupijat gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan hingga ia semakin liar menggerinjal dan semakin liar pula tangannya mengurut batang penisku yang sudah sangat keras.
“Sekk.. Arangh.. Ohh..” desisnya berusaha menghentikan tanganku.
Aku pun mengikuti kemauannya. Kuhentikan aksiku meng-creambath rambut kemaluannya dan kubilas seluruh tubuhnya dengan kucuran air shower. Aku diseretnya ke tempat tidurnya lagi setelah mengeringkan tubuh dengan handuk yang tersedia di kamar mandi, dengan menarik batang penisku. Seperti kerbau ditarik penisnya aku mengikuti langkahnya. Mbak Wulan langsung memelukku begitu kami duduk di tempat tidurnya. Bibirnya menyergap bibirku dan lidahnya dijulurkannya menyelusup ke dalam mulutku. Kubalas tindakannya tadi yang menyedot lidahku dengan menyedot lidahnya yang terjulur.
“Uggh.. Ugh..” ia gelagapan, apa lagi tanganku secera refleks langsung mengarah ke bukit payudaranya dan bermain-main di sana dengan meremas dan memilin kedua putingnya secara bergantian.
Tangan Mbak Lisa yang masih memegang batang penisku turut meremas apa yang dipegangnya. Ia meremas dan mengocok dengan lembut.
“Shh.. Ter.. Rushh.. Ohh.. Saa.. Rang.. Hhee..” desahnya terputus-putus menerima rangsanganku Saat tanganku yang sudah puas bermain di dadanya langsung meluncur ke bukit kemaluannya yang sudah mulai basah. Kumasukkan jariku ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang licin dan kokorek-korek liang yang sudah sangat licin itu.

Tubuhnya mulai gemetar menahan desakan nafsu yang semakin menggelegak.
Sejurus kemudian kulepas tanganku dari jepitan celah bukit kemaluannya dan kuminta Mbak Wulan untuk merangkak di atas kasur. Segera ia memposisikan diri seperti layaknya anjing yang siap kawin. Pantatnya sedikit menungging ke atas memperlihatkan gundukan bukit di selangkangannya yang terbelah seperti yoyo. Tanpa membuang waktu kudekatkan wajahku ke depan belahan itu dan kutekankan wajahku ke selangkangannya yang terbuka. Kujulurkan lidahku ke celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang tembam. Cairan yang agak asin terasa di lidahku. Aku tak peduli rasa dan baunya.. Biar baunya seperti comberan namun rasanya nikmat seperti durian!!

Tubuh Mbak Wulan yang menungging semakin indah menggerinjal saat lidahku mengais-ngais di dalam liang sempit di celah bukit kemaluannya. Pantatnya semakin dinaikkan berusaha menekankan bukit kemaluannya ke wajahku. Aku semakin bersemangat mengorek dan mengais liang itu. Kedua tanganku membekap buah pantatnya agar tidak terlalu liar bergerak.
“Hhaahh.. Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh.. Oohh..” dengan diiringi jeritan histeris tubuhnya tersentak-sentak menahan sesuatu yang meledak-ledak. Ia terus meronta selama beberapa detik lalu tubuhnya terdiam. Ia berusaha mengatur napasnya setelah pendakian yang melelahkan itu.
Aku tidak memberinya kesempatan. Aku segera naik ke tempat tidur dan dengan posisi berlutut menempatkan diriku di belakang pantatnya yang masih menungging. Kuarahkan batang penisku ke belahan di bukit kemaluannya yang sudah dibasahi cairan pelicin. Dengan pelan kudorong pantatku ke depan hingga ujung kepala penisku menerobos celah sempit di tengah bukit kemaluannya. Aku segera dapat merasakan betapa batang penisku terjepit daging hangat dan licin. Sedikit demi sedikit batang kemaluanku menyeruak ke dalam. Setiap satu inci masuk kutarik lagi sedikit lalu kodorong lagi lebih maju! Inilah yang namanya mundur selangkah untuk maju dua langkah.. Seperti kata peribahasa. Hal itu terus kulakukan berulang ulang hingga ujung kepala penisku seperti menumbuk daging lembut di dalam sana.
“Hkk.. Hh” aku dan Mbak Wulan menahan napas hampir bersamaan. Kudiamkan sejenak batang penisku yang sudah terbenam seluruhnya ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya. Seperti di aba-aba, aku dan Mbak Wulan bergerak mengayunkan pantat secara bersama-sama. Bedanya arahku maju mundur Mbak Wulan arahnya memutar!! Berbeda tapi satu tujuan.. Kenikmatan!! Alangkah harmonisnya!!
Tanganku yang mencengkeram buah pantat Mbak Wulan selalu menarik kuat-kuat menekan ke arahku saat aku mengayunkan pantatku ke depan. Hingga ujung kepala penisku menghantam mulut rahimnya agak keras. Setiap kali itu pula kudengar Mbak Wulan menjerit “Owghh.. Owghh.. Owghh!!”
Merasa capai dengan posisi demikian, Mbak Wulan memintaku berganti posisi. Ia meminta untuk memegang kendali permainan dengan bermain di atas. Aku segera menggulingkan tubuhku dan telentang di kasur. Sejenak kemudian Mbak Wulan naik ke atas perutku dan membuka pahanya lebar-lebar. Dipegangnya batang penisku dan diarahkan ke celah sempit di tengah bukit kemaluannya. Kemudian perlahan lahan pantatnya diturunkan.. Bless..!! Batang penisku langsung tertelan celah bukit kemaluannya hingga amblas sampai pangkalnya.
“Owghh..” aku dan Mbak Wulan tanpa aba-aba melenguh secara bersamaan.
Batang penisku serasa diremas dan dipilin sangat nikmat oleh gerakan memutar pantat Mbak Wulan yang berjongkok di atas perutku. Mbak Wulan terus bergerak semakin liar. Payudaranya berayun-ayun indah saat ia bergerak memutar. Tanganku segera meraihnya dan meremas serta memilin kedua putingnya. Kulihat mata Mbak Wulan terpejam dan mulai menggigit bibirnya sendiri. Gerakannya semakin liar dan tubuhnya terhentak-hentak..
“Akhh.. Ak.. ku.. kell.. luarhh.. Ohh.. ter.. russhh..” ia menggeliat-geliat selama beberapa detik lalu akhirnya ambruk di atas perutku.
Napasnya terdengar tersengal-sengal seolah-olah habis berlari jauh. Denyut jantungnya terasa berdetak kencang menempel dadaku. Kubiarkan ia mengatur napasnya sebelum aku mengambil giliranku. Setelah ia cukup istirahat segera saja kuangkat pantatnya dan kuganjal dengan dua bantal.

Dengan posisi telantang dan terganjal bantal, bukit kemaluannya jadi semakin membusung indah. Kupentang pahanya lebar-lebar dan kuposisikan tubuhku di antara kedua bentangan pahanya. Kucucukkan batang penisku ke dalam celah merah di sela bukit kemaluannya yang berdenyut-denyut kembang kempis. Kodorong pelan-pelang hingga seluruh batang penisku masuk sampai ke pangkalnya. Kudiamkan sejenak untuk menikmati sensasi menyatunya tubuhku dengan tubuhnya.
“Ehhkk..” Mbak Wulan menjerit keras saat tiba-tiba kutarik batang penisku dari jepitan liang kemaluannya dengan cepat. Namun sebatas ujung kepala penisku masih tetap menancap erat di tempatnya. Kemudian kudorong lagi pantatku ke depan secara pelan hingga masuk seluruhnya..
Kutarik lagi dengan cepat hingga berulang-ulang. Akibatnya luar biasa!! Tubuh Mbak Wulan seperti terhentak-hentak setiap batang penisku kutarik mundur! Ia selalu menjerit. Payudaranya berguncang terayun-ayun setiap kali tubuhnya terguncang! Aku pun merasakan adanya desakan maha dahsyat yang mulai mengumpul di ujung batang penisku! Aku semakin mempercepat ayunan pantatku maju mundur. Kutindih tubuh Mbak Wulan dengan seluruh berat tubuhku hanya bertumpu pada lututku. Kedua tanganku kutempatkan menyangga kedua buah pantat Mbak Wulan untuk menggenjotnya.
“Terrushh.. Mbaakk.. Putt.. Tarrhh.. Shh.. Ohh” tubuhku mulai menegang.
Otot perutku terasa ditarik-tarik dan batang penisku berdenyut-denyut siap memuntahkan semua isi yang sudah menggumpal. Mbak Wulan pun semakin liar memutar pantatnya menyambut setiap tusukanku. Batang penisku seperti digiling oleh daging lembut dan licin. Aku sudah tak kuat lagi menahan gempuran kenikmatan yang sudah mau meledak.
“Akhh.. Akku.. Kel.. Lu.. Arrghh” akhirnya aku menggeram saat batang penisku mengedut-ngedut dan memuntahkan cairan sperma ke dalam rahim Mbak Wulan! Crott.. Crutt.. Crrtt.. Crrt.. Crtt..! Tubuhku terhentak-hentak di atas perut Mbak Wulan selama beberapa saat hingga akhirnya terdiam. Aku benar-benar lemas tak bertenaga! Napasku kembang kempis tinggal satu-satu saling berlomba dengan napas Mbak Wulan.
Kubiarkan batang penisku tetap menancap di dalam jepitan liang kemaluan Mbak Wulan hingga kurasakan lubang kemaluan Mbak Wulan berdenyut-denyut seolah memeras sisa-sisa sperma yang masih tersimpan di dalam batang penisku. Kubiarkan biar tuntas sekalian.. Aku sudah terlalu capai. Akhirnya aku dan Mbak Wulan terkapar sama-sama tak bertenaga. Tenaga kami sudah terkuras habis. Pada saat mataku hampir terpejam, secara samar-samar kulihat sekelebat banyangan melintas di balik pintu. Aku tersadar ternyata sedari tadi kami bercinta pintu dalam keadaan setengah terbuka.
Pikiranku langsung menduga pasti bayangan itu milik Ceu Entin! Soalnya tidak ada orang lain lagi selain dia! Kang Pardi sedang ke Jakarta dan paling banter tengah malam atau besok pagi baru sampai. Biasa pasti dia harus menunggu Mr. Kang mabuk-mabukan bersama teman-teman Koreanya. Jadi tidak salah pasti tadi karena kami keasyikan bergumul sampai-sampai tidak mendengar kedatangan Ceu Entin yang masuk menggunakan kunci cadangan yang selalu dibawanya. Mbak Wulan sendiri matanya sudah terpejam dan ku yakin sudah tertidur kelelahan.

Napasnya sangat teratur dan di bibirnya tersungging secercah senyuman. Alangkah damainya..
Keesokan paginya aku datang ke kantor agak terlambat. Namun suasana kantor masih sepi. Tidak ada orang. Kijang kapsul Mr. Park pun tidak ada. Jangan jangan Mas Pardi belum juga pulang sehabis mengantar Mr. Kang kemarin siang. Rumah nampak lengang tidak ada tanda-tanda kehidupan. Titin pun nampak belum datang. Pada kemana gerangan orang-orang ini..
“Eh.. Si Mas baru datang. Tadi pagi non Titin telepon katanya belum bisa masuk hari ini perutnya masih sakit” ternyata ada Ceu Entin yang ada dirumah memberitahuku perihal si Titin.
“Lalu.. Mas Pardi kemana Ceu?”
“Eh.. Anu tadi pagi Mas Pardi ngantar non Wulan ke Jakarta mau berobat katanya?”
“Lho.. Non Wulan memang sakit Ceu?”
“Iya.. Katanya kulitnya sedikit melepuh karena tersiram air panas kemarin..” lanjut Ceu Entin.
Wahh.. Ini pasti gara-gara kopi ginseng kemarin pikirku. Terbersit sepercik rasa bersalah pada diriku.
“Jadi.. Ceu Entin sendirian jaga rumah nih?”
“Iya Mas..”
“Nah.. Kalau begitu Ceu Entin bikinin aku kopi ginseng gih..” pintaku.
“Baik Mas.. Tunggu bentar ya..” spontan Ceu Entin kabur ke dapur.
Ceu Entin sudah ikut Mr. Park sejak empat tahun lalu atau kira-kira seminggu setelah aku bergabung dengan Mr. Park. Ceu Entin sebelum ikut Mr. Park adalah pembantu Mr. Kang, sehingga soal masakan Korea ia sudah dibilang cukup ahli mengolahnya. Aku sendiri paling doyan sama yang namanya bul go gi atau daging sapi asap. Bahkan karena senengnya aku sudah mampu meracik sendiri bumbu untuk membuatnya dan kadang-kadang aku membuat variasi dengan mengganti daging sapi dengan tunggir ayam. Soal rasa.. Jangan tanya!
Kembali pada Ceu Entin.



Ia tidak begitu cantik tapi juga tidak begitu jelek. Kulitnya bersih khas orang Sunda. Tubuhnya tidak terlalu tinggi hanya berkisar antara 155 cm dengan berat sekitar 47 kilo. Orangnya supel.. Maksudnya benar-benar supel gampang bergaul bukannya “supel” yang bila diplesetkan jadi “suka peler”!!
Sebagaimana selera Mr. Park, Ceu Entin juga memiliki dada yang cukup montok. Usia Ceu Entin saat itu sekitar 32 tahun. Ia adalah seorang janda yang ditinggal suaminya kawin lagi. Ia sudah mempunyai 1 orang anak yang ikut dengan neneknya di kampung. Jadi secara seksual Ceu Entin cukup memiliki daya tarik yang lumayan lah..!
Saat Ceu Entin sedang kutak-katik di dapur aku jadi ingat tentang sekelebat bayangan melintas di balik pintu saat aku selesai bergumul dengan Mbak Wulan kemarin. Mumpung sedang sendirian! Aku harus menginterogasinya sekarang. Aku harus tahu sejauh mana ia melihat perselingkuhan kami kemarin. Lalu aku memutuskan menyusul Ceu Entin ke dapur.
“Ehh.. Ceu Entin.. Kemari sebentar..”
“Ehh.. Ohh.. Ada apa Mas.. Si Mas ini bikin kaget Ceu Ceu aja..” katanya kenes.
“Emmhh. Aku mau nanya nih..! Tapi Ceu Entin harus bicara jujur ya..”
“Bo.. Boleh Mas.. Emang mau nanya apaan? Kok serius amat..”
“Gini lho Ceu.. Kemarin Ceu-Ceu pulang dari rumah saudara jam berapa?” tanyaku langsung to the point.
Wajahnya langsung memerah dan tersipu. Aku langsung tahu kalu bayangan kemarin adalah benar-benar dia..
“Jadi.. Ceu-Ceu kemarin..” wajahku sedikit memerah karena malu bergumul diintip orang.
“Ma.. Maaf Mas.. Ceu-Ceu enggak sengaja..” katanya dengan penuh rasa bersalah.
“Ja.. Jadi Ceu Entin sudah melihat saya.. Saya sama Mbak Wulan..” aku tak sanggup meneruskan kata-kataku.
“I.. Iya Mas..” jawabnya jujur. Wajahnya semakin memerah karena malu ketahuan mengintip.
“Yachh.. Aku juga yang salah Ceu.. Tapi tolong.. Ceu Entin jangan bilang siapa-siapa ya.. Kasihan Mbak Wulan” kataku memohon.
“I.. Iya Mas.. Ceu-Ceu janji deh..” katanya penuh pengertian.
“Terima kasih Ceu, Ceu Entin orang yang paling baik..” gombalku.
Aku segera memeluk dan mencium pipi Ceu Entin maksudnya ciuman tanda terima kasih atas pengertiannya. Namun Ceu Entin menganggapnya lain. Ceu Entin terdiam dan bahkan memejamkan matanya sambil membuka mulutnya. Napasnya sedikit memburu. Melihat ada peluang terbuka segera saja kuperketat pelukanku pada tubuh Ceu Entin dan kusurukkan wajahku ke lehernya.
“Ehhkk..” Napasnya terceka, “Mass..” Ia sedikit memberontak saat aku mulai menciumi lehernya.
Tercium bau aroma sabun terpancar dari tubuhnya. Rupanya ia baru mandi sehingga kulitnya masih segar. Lidahku segera menyerbu sepanjang batang lehernya. Kepalang tanggung.. Pikirku saat itu! Que.. Sera.. Sera! Apa yang terjadi terjadilah!! Pokoknya sikat duluan blehh! Urusan biar dipikir belakangan.. Demikian godaan setan mengilik-kilik batinku! Tubuh Ceu Entin menggelinjang dalam pelukanku. Dadanya yang cukup montok menggesek-gesek dadaku. Aku jadi makin terangsang.
“Mas.. Mm.. Mau.. Ngapainn..” desis Ceu Entin.

Aku tidak mempedulikan pertanyaan Ceu Entin. Tanganku yang melingkar di punggungnya segera saja kuarahkan ke pantatnya dan mulai meremas dan mengelus buah pantatnya yang cukup montok. Tubuhnya kian meronta.. Namun tidak ada upaya untuk melepaskan diri dari pelukanku. Aku semakin berani lagi! Segera saja tanganku melepas kaitan roknya di atas pinggulnya dan segera menyusupkan tanganku ke balik roknya dan masuk ke dalam celana dalamnya.
Sekarang tanganku berkeliaran di seputar buah pantat Ceu Entin. Dengan gemas kuremas dan kupijat-pijat bongkahan buah pantatnya dengan kedua tanganku.
“Mass..! Ja.. Jang.. Annhh.. Ohh..!!” desisnya. Mulutnya bilang jangan tetapi dari gerakan tubuhnya aku tahu kalau sebenarnya ia juga menginginkannya.
“Enggak apa apa Ceu.. Aku kangen sama Ceu Entin” bisikku di telinganya dengan rayuan gombalku.
Mulutku segera mencari bibirnya dan segera kusergap bibirnya yang membuka. Mula-mula ia menutup rapat bibirnya, tetapi tidak lama kumudian ia mulai membalas kuluman bibirku. Lidahnya mulai ikut mendorong-dorong lidahku yang sudah menerobos masuk ke dalam mulutnya. Sedikit bicara.. Banyak bekerja! Itulah ungkapan yang tepat untuk keadaanku dengan Ceu Entin saat itu!
Tanganku yang berkeliaran di daerah pantat Ceu Entin semakin liar begerak. Sesekali jari-jariku menyentuh daerah belahan diantara kedua bongkahan pantatnya hingga tersentuh rambut kemaluannya yang menyeruak ke bagian belakang. Ceu Entin rupanya sudah menyerah dengan serbuanku. Tubuhnya tidak lagi memberontak tetapi sepenuhnya menyender dalam pelukanku. Roknya yang sudah merosot setengah lutut membuat tanganku semakin leluasa menggerayangi buah pantatnya. Tangan Ceu Entin pun mulai mengelus-elus punggungku.
“Ja.. Jangan di.. Sin.. Ni.. Masshh” akhirnya Ceu Entin mendesah pasrah dan memintaku untuk pindah tempat.
Akhirnya dengan tetap kupeluk, tubuh Ceu Entin segera kuseret ke kamarnya yang terletak di samping dapur. Pintu kututup dengan kakiku dan segera kuteruskan aksiku. Kutarik roknya ke bawah hingga terlepas, Ceu Entin membantu upayaku dengan melangkahkan kaki melepaskan roknya yang teronggok di mata kaki. Tubuh Ceu Entin bagian bawah sudah terbuka sama sekali. Tanganku segera meluncur ke depan dan mulai meraba gundukan bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam keriting.
“Mashh.. Shh.. Ohh..” Ceu Entin mendesah desah saat tanganku mulai meremas-remas gundukan bukit kemaluannya.
Tanganku segera merasakan adanya cairan lengket yang sudah membasahi celah bukit kemaluannya. Tangan Ceu Entin pun semakin berani. Kini tangannya bergerak meraba-raba tonjolan di celanaku dari luar celana. Aku menggeliat merasakan nikmat betapa batang kemaluanku yang sudah sangat keras diraba-raba tangan halus Ceu Entin.
Aku sudah sangat bernapsu ingin segera menikmati tubuh Ceu Entin. Napsuku sudah sampai ke ubun-ubun. Segera saja kuhentikan aktivitasku dan kuangkat kaos Ceu Entin dan kulepaskan melalui kepalanya. Bra-nya yang berwarna krem segera saja kulepas dan kulempar entah kemana. Kini tubuh Ceu Entin sudah telanjang bulat di depanku. Ia malu untuk telanjang bulat di depanku segera saja kedua tangannya menutupi dada dan bukit kemaluannya. Wajahnya memerah. Lucu sekali kelihatannya. Mataku segera saja melahap seluruh pemandangan indah yang terpampang di depanku. Tubuh Ceu Entin bersih mulus. Walaupun sudah beranak dua tetapi perutnya masih cukup rata.

Pinggangnya yang kecil mencetak tubuhnya menjadi indah.
Aku segera melucuti pakaianku sendiri dan telanjang bulat di depannya. Pakaianku kubiarkan teronggok di lantai kamar Ceu Entin yang sempit. Kamarnya memang sempit seperti layaknya kamar pembantu di perumahan. Luasnya hanya seukuran 2,5 x 3 mm. Di kamar Ceu Entin tidak ada tempat tidur, kasur busanya yang tipis hanya digelar di lantai dengan dialasi tikar plastik. Satu-satunya perlengkapan yang ada hanyalah lemari kecil yang terbuat dari tripleks sebagai sarana menyimpan pakaiannya.
Mata Ceu Entin terbelalak melihat batang kemaluanku yang sudah sangat tegak menunjuk langit-langit kamarnya. Tanpa memberi kesempatan lebih banyak buat Ceu Entin untuk melihat seluruh tubuh telanjangku, segera saja tubuh telanjang Ceu Entin yang masih berdiri kuraih dalam pelukanku. Kulingkarkan salah satu tanganku ke belakang dan langsung bergerak lembut mengelus punggungnya.
Tanganku bergerak menyusur sepanjang tulang punggungnya dan hinggap di pantatnya yang kenyal. Tanganku yang satunya segera menuju buah dadanya yang masih ditutupi tangannya. Kusingkirkan tangannya yang menutupi buah dadanya dan kubimbing ke arah selangkanganku. Mula-mula tangannya agak kaku memegang batang kemaluanku. Sedikit demi sedikit tangannya mulai lincah meremas dan mengurut batang kemaluanku.
“Ohh.. Enn.. Akkhh Ceu.. Ter.. Rushh” desisku saat tangan Ceu Entin semakin lincah mengurut batang kemaluanku.
Bibirku kembali menyergap mulutnya dan segera mengulum bibirnya. Lidahku kususupkan ke dalam mulutnya dan mulai mendorong-dorong lidahnya. Lidah Ceu Entin pun membalas serbuan lidahku. Tanganku segera mengarah ke buah dada Ceu Entin dan mulai meremas serta memilin puting buah dadanya.
“Sshh.. Ohh.. Mass..!” mulut Ceu Entin mendesis-desis saat jari-jariku memilin puting buah dadanya.
Tangan Ceu Entin semakin liar begerak di salangkanganku. Dari mengurut tangannya beralih mulai meremas biji pelirku dengan gemas. Beberapa jurus kemudian kudorong tubuh Ceu Entin hingga berbaring telentang di kasurnya yang tipis. Tubuhke segera menggumuli tubuh telanjangnya.
Kusibakkan kedua pahanya lebar-lebar hingga gundukan bukit kemaluan terbuka lebar. Kutindih tubuhnya dengan batang kemaluanku yang keras menempel ketat di gundukan bukit kemaluannya yang sudah semakin basah. Mulutku segera saja menyerbu buah dadanya yang menantang.
“Emhh.. Ohh.. Masshh..” mulut Ceu Entin tak henti-hentinya mendesis-desis.
Tangan Ceu Entin meremas-remas rambutku. Tubuhnya menggelinjang dalam tindihan tubuhku sehingga batang kemaluanku yang menempel ketat di bukit kemaluannya tergesek-gesek nikmat. Hangat sekali rasanya! Apalagi keluarnya cairan licin yang keluar dari celah memanjang di bukit kemaluannya menambah lancarnya gesekan batang kemaluanku.
“Ja.. Jang.. An mass..” desis Ceu Entin sambil mencoba menutupi bukit kemaluannya saat mulutku mulai mendekat ke bukit kemaluannya yang terbuka lebar. “Ceu Ceu Ma.. Malu”
Aku tak mempedulikan permintaannya. Kupegang tangannya dan kusingkirkan dari bukit kemaluannya, wajahku segera menempel bukit kemaluannya. Tercium aroma khas bau kelamin perempuan yang sangat merangsang gairah kelelakianku.
Tubuh Ceu Entin terhenyak, pantatnya terangkat menyambut tekanan wajahku saat lidahku mulai menyeruak di celah yang terbentang di antara gundukan bukit kemaluannya. Lidahku semakin menyeruak lebih dalam menggesek-gesek dinding celah kemaluannya.
“Ahh.. Mass.. Ouch..” Tubuh Ceu Entin menghentak-hentak sementara mulutnya terus mendesis-desis.
Tangannya yang memegang kepalaku tanpa sadar menekan kepalaku agar lebih ketat menekan bukit kemaluannya. Aku gelagapan karena sulit bernapas. Lidah dan mulutku semakin liar merangsek dan menjilati lubang kemaluannya.
“Akhh.. Ceu.. Ceu.. Su.. Su.. Dahh..” Ceu Entin tak mampu meneruskan ucapannya.
Tubuhnya menggelepar hebat. Pantatnya terangkat-angkat menyambut rangsekan wajahku. Kedua kakinya melingkar mengepit punggungku. Tubuhnya semakin bergerak liar selama beberapa saat lalu terdiam. Dadanya turun naik mencoba mengatur napasnya. Matanya terpejam dan bibirnya mengatup rapat menandakan masih mencoba menghayati kenikmatan yang baru saja diraihnya.
Setelah napasnya mulai teratur, aku segera menempatkan diriku sejajar dengan tubuhnya di antara kedua pahanya yang terbuka. Kuarahkan batang kemaluanku di tengah-tengah celah bukit kemaluannya yang basah dan licin lalu kudorong pantatku pelan-pelan. Bless..! Perlahan-lahan kepala batang kemaluanku mulai menerobos celah sempit hangat di tengah bukit kemaluannya.
“Ughh..!!” napasku sedikit tertahan merasakan betapa nikmatnya batang kemaluanku terjepit erat dalam lubang kemaluan Ceu Entin.
Aku merasa kepala batang kemaluanku berdenyut-denyut saat tanpa dikomando pantat Ceu Entin bergerak memutar secara perlahan. Goyang ciranjang dari Ceu Entin begitu melenakan! Napsuku yang sedari tadi sudah berkobar semakin menggebu. Perutku serasa kejang saat batang kemaluanku serasa dipilin di dalam jepitan lubang kemaluan Ceu Entin.
“Ugh.. Ceu.. Terush.. Ceu..” Aku semakin mempercepat ayunan pantatku maju mundur.
Aliran desakan magma seolah siap meledak dan mengumpul di ujung kepala kemaluanku. Ceu Entin pun menggoyangkan pantatnya dengan semakin menggila.
“Masshh.. Ter.. Russhh” desahnya sambil memutar pantatnya. Kedua kakinya menggapit pinggangku dengan ketat.
Mataku seperti kabur menahan gelora kenikmatan yang amat sangat. Aku mengayunkan pantatku sekuat tenaga menghunjamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya ke dalam jepitan lubang kemaluan Ceu Entin. Kepala batang kemaluanku serasa berdenyut-denyut hendak menumpahkan semua tekanan yang menggumpal di dalamnya.
Crrut.. Crrt.. Crrt.. Crutt!!
“Arghh.. Ter.. Rushh.. Ceu..” aku menggeram sambil menggigit pundak Ceu Entin saat batang kemaluanku menyemburkan cairan kental ke dalam mulut rahim Ceu Entin.
Pantat Ceu Entin kuremas kuat-kuat berusaha menekankan bukit kemaluannya ke arah batang kemaluanku agar semakin erat menjepit batang kemaluanku. Tubuhku berkejat-kejat di atas perut Ceu Entin. Tubuh Ceu Entin pun bergerak liar. Lubang kemaluannya berdenyut-denyut menjepit batang kemaluanku yang tertancap dalam didalamnya. Tubuhnya menggelepar dengan liarnya. Akhirnya kami sama-sama terdiam. Napas kami saling berlomba. Kami mencapai orgasme secara bersamaan. Kulirik wajah Ceu Entin, matanya nampak terpejam.
Kubiarkan batang kemaluanku tetap menancap. Perlahan-lahan aku merasakan jepitan lubang kemaluan Ceu Entin semakin mengendur karena batang kemaluanku mulai mengerut. Akhirnya jepitan lubang kemaluan cue Entin terlepas dengan sendirinya dari batang kemaluanku. Aku menggulingkan tubuhku ke samping tubuh telanjang Ceu Entin dan tetap memeluk tubuh telanjangnya sambil mengatur napas.
“Ceu Entin heibat sekali.. Aku sayang sama Ceu-Ceu..” bisikku di telinganya.
“Si Mas juga hebat.. Ceu-Ceu sampai kewalahan melayani si Mas..” balasnya sambil tersenyum malu.
“Eh.. Ceu-Ceu udah berapa lama enggak beginian” tanyaku. Wajahnya merona karena malu.
“Terakhir.. Mungkin sudah 6 bulan yang lalu Mas.. Sejak mister kuya membawa non Wulan kesini..” jawabnya agak malu-malu.
Ia biasa menyebut Mr. Park, bossku, dengan sebutan mister kuya (bahasa Sunda artinya monyet). Hal ini dilakukannya karena sejak Mr. Park membawa Mbak Wulan ke rumah ini ia tidak pernah lagi dijamahnya.
“Ja.. Jadi Ceu-Ceu sudah pernah sama mister?!” tanyaku kaget.
“I.. Iya Mas..” jawabnya agak malu.
“Gimana Ceu rasanya peler Korea?” tanyaku menggoda.
“Ah.. Si Mas bisa saja..” sambil mencubit batang kemaluanku ia menjawab.
“Pasti gede ya Ceu..?” kataku terus menggoda..
“Ahh.. Udah ah.. Ceu-Ceu enggak mau.. Tanya yang lain aja..” jawabnya sambil tangannya meremas batang kemaluanku yang sudah mulai menggeliat bangun.
“Ih.. Ini nakal.. Sudah dikasih mau minta lagi” katanya sambil meremas batang kemaluanku.
“Lho.. Kan Ceu-Ceu yang mbangunin.. Tadi masih enak-enak tidur dipegang-pegang.. Jadi ya bangun begini.” kataku menggoda “Pokoknya Ceu-Ceu harus bertanggung jawab nih..” kataku lagi sambil tanganku mulai menggerayangi tubuhnya.
Hari itu aku dan Ceu Entin bersetubuh beberapa kali hingga benar-benar teler. Berbagai posisi dan gaya kami lakukan. Rupanya Ceu Entin sudah banyak belajar dari Mr. Park soal seks.
Gara-gara kopi ginseng aku dapat menikmati keindahan tubuh dua wanita di kantor ku. Sejak saat itu atas kesepakatan Ceu Entin dan Mbak Wulan aku diwajibkan memuaskan keinginan mereka secara bergiliran. Aku sendiri sebetulnya senang.. Tapi kalau memikirkan resiko yang harus kutanggung jika suatu saat Mr. Park tahu kalau “istrinya” kuselingkuhi pasti aku dipecat dan kakak sepupuku akan terkena getahnya. Akhirnya dengan berat hati aku mengundurkan diri dari pekerjaanku.
Aku pamit pada Mr. Park dengan alasan aku ingin kerja di kotaku saja. Hingga saat ini aku masih mencari-cari pekerjaan lagi. Gara-gara kopi ginseng pula akhirnya aku menjadi pengangguran. Nah sekian dulu kisahku.

Related Posts:

Pesta Sex Ulang Tahun Ku

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Cerita Nafsu Birahi - Sebut saja.namaku Tasha. Umurku 30 tahun,.ukuran payudaraku 34B. Sebagai ibu rumah tangga dengan.suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah.



Pergaulanku pun.tidak terlalu luas. Aku bukan tipe.wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya.

Hiburanku paling hanya TV, telepon
dan komputer. Aku sering chating
untuk menghilangkan kejenuhanku.
Dari chat itulah aku mulai mengenal
yang namanya perselingkuhan.
Kepulangan suamiku yang hanya
empat-lima hari dalam sebulan jelas
membuatku sepi akan kasih sayang.
Dan tentunya sepi pelayanan.

Tapi.mungkin aku juga terpengaruh oleh.teman-teman chatku. Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli.dengan kesepianku. Namun setelah.banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

Ronny adalah pria pertama yang
berselingkuh denganku. Umurnya 5
tahun lebih muda dariku dan sudah
menikah. Tubuhnya cukup ideal dan
aku puas setiap bercinta dengannya.

Namun kami tidak bisa sering-sering.karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi.
Setelah Ronny.aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku.

Ada Ferry, manager sebuah
perusahaan kontraktor berumur 30
tahun yang lihai memancing
birahiku. Lalu ada Dhani yang
seumuran denganku yang tidak
pernah puas dengan pelayanan
istrinya. Dan masih ada beberapa
lagi. Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang umurnya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena
umurnya yang terpaut jauh sekali
denganku. Namun Chris memberiku
pengalaman lain. Suatu ketika dia
datang ke rumahku saat rumahku
sedang sepi. Dan dengan gairah
mudanya yang menggelegak, Chris
memberikan sensasi tersendiri
padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’
miliknya yang king size. That was great.

Aku pun jadi tertarik dengan daun-
daun muda yang bertebaran di chat
room. Sampai akhirnya aku
mengoleksi sekitar 20 daun muda
dengan umur antara 17-25 tahun
yang keep contact denganku.

Memang baru 4 orang dari mereka
yang sempat berkencan denganku,
namun yang lainnya tetap aku
kontak via telepon. Hingga akhirnya
menjelang ulang tahunku Agustus
kemarin aku punya rencana yang
belum pernah aku lakukan
sebelumnya. Aku mengontak 8 daun
muda yang kupilih untuk merayakan
ultah bersamaku. Pilihan pertama
jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di
salah satu SMU yang cukup terkenal
di Jakarta Selatan.

“Halo tante..”, sapanya ceria ketika
aku menghubungi HP-nya.
“Ya sayang, Sabtu ini ada acara
nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
“Ya biasa tante, paginya sekolah
dulu”, jawabnya sedikit manja.
“Tapi sorenya free kan, tante ada
acara nih..”, tanpa kesulitan Felix
menyanggupi undanganku.
Selanjutnya Arga, mahasiswa salah
satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan
pula Arga menyanggupi undanganku.

Kemudian Frans, salah seorang
instruktur di pusat kebugaran milik
seorang binaragawan ternama di
negeri ini. Frans juga menyanggupi.
Aku senyum-senyum sendiri
membayangkan tubuh Frans yang
tegap berotot dan ukuran Mr.
Happynya yang.. wow! Aku pernah
sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

Selanjutnya Dodi, siswa SMU
di salah satu sekolah swasta yang
cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa
PTS ternama di daerah Grogol
dengan sepupunya Jonathan yang
juga kuliah di tempat yang sama.

Lantas Rhino, gitaris di salah satu
kafe di daerah Selatan. Dan terakhir
tentu saja Chris, daun muda pertamaku.

Hari yang kunantikan pun tiba,
tepatnya sehari sebelum ulang
tahunku. Pagi-pagi sekali aku
menitipkan Juliet, anakku yang
duduk di bangku SMP, ke rumah
kakakku. Aku beralasan ada reuni
SMA weekend ini. Setelah itu aku
mampir ke salah satu bakery di
bilangan Hayam Wuruk untuk
mengambil kue ulang tahun
pesananku.

Kemudian aku langsung
check in di suite room salah satu
hotel berbintang di daerah Thamrin.
Di kamar aku segera re-check daun-
daun mudaku untuk memastikan
kehadiran mereka. Semua beres,
mereka akan hadir sekitar jam 5
sore.

Sekarang baru jam 11 siang. Cukup
lama juga sampai jam 5 sore nanti.
Sambil tiduran di ranjang aku
membayangkan apa yang akan
terjadi nanti. Kok malah jadi horny.
Aku mondar-mandir di kamar tak
karuan. Untuk mengusir kejenuhan
aku turun ke bawah, sekalian
mencicipi makan siang di restoran
hotel tersebut.

Di salah satu meja,
aku melihat 5 orang wanita seusiaku
dan 1 orang pria yang wajahnya
masih cute sekali. Mungkin masih
kuliah atau sekolah. Mereka makan
sambil ngobrol dan tertawa-tawa.
Sama sekali tak menyadari
kehadiranku, sampai akhirnya salah
seorang dari wanita-wanita itu
beradu pandang denganku.

Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya. Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan.

Aku membaca isi pesannya,
“DANIEL, 0856885— PLZ CALL ME”.
Aku tersenyum. Sampai di kamar,
aku menghubungi nomor tersebut.
“Halo..” terdengar ribut sekali di
ujung sana.
“Halo, Daniel?” tanyaku.
“Ya, siapa nih?” tanya si pemilik
suara itu lagi.
“Aku dapet memo dari kamu..”
“Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami
berkenalan, dan ternyata Daniel
adalah si cute yang aku lihat di resto
bersama 5 wanita tadi.

Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini.

Dia juga surprise setelah kubilang
bahwa aku juga akan merayakan
ulang tahun di sini. Kemudian Daniel
mengundangku untuk merayakan
ulang tahun di kamar yang
disewanya di bawah. Kebetulan!
Sambil mengisi waktu nggak ada
salahnya pemanasan dulu.
Family room yang disewa Daniel
penuh dengan balon aneka warna.

Kelima wanita yang kulihat tadi ada
di situ. Salah satunya adalah adik
maminya Daniel, dan yang lain
teman-temannya. Rupanya Daniel
‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh
kelima wanita tersebut. Candra, adik
maminya Daniel adalah wanita
pertama yang mengenalkan anak itu
ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita- wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama.

Acara kali ini semacam games,
dimana Daniel dalam keadaan
telanjang bulat diikat dengan mata
tertutup atas ranjang dengan penis
yang tegak. Kemudian secara acak
kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak.

Tapi kalau salah, wanita
tersebut akan menyodorkan
vaginanya ke mulut Daniel, dan anak
itu harus memuaskannya dengan
lidahnya.

Aku menyaksikan permainan yang
seru itu di salah satu kursi di situ.
Ramai sekali mereka bermain.
Kadang aku senyum-senyum ketika
Daniel salah menebak. Anak itu lihai
sekali melakukan oral sex, sudah 3
wanita yang klimaks akibat
permainan lidahnya. Aku menikmati
permainan itu, yang ujung-ujungnya
mereka kembali berpesta sex
berenam.

Candra mengajakku
bergabung. Sebetulnya aku agak
keberatan, karena aku belum pernah
melakukan hubungan seks dengan
melibatkan wanita lain. Namun aku
ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan
penisnya yang wow!

Lumayan juga buat pemanasan. Aku
sempat dua kali klimaks di pesta
mereka. Yang pertama dengan
Daniel, dan yang kedua..ehm, saat
oral sex dengan Liana. Jujur saja,
awalnya aku agak jengah ketika
merasakan kulit tubuhku
bersentuhan dengan kulit wanita-
wanita itu, apalagi saat menyentuh
bagian-bagian sensitif.

Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa.risau tersebut.
Akhirnya aku sangat
menikmati juga bermain dengan
wanita-wanita itu.

Sayangnya menjelang jam 5 aku
harus selesai lebih awal, kerena
sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang.

Padahal aku baru saja
menikmati permainan mereka. Aku
pun pamit, namun sebelum kembali
ke kamar aku mengundang mereka
ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam.

Mereka setuju, terutama kelima
wanita tersebut karena mendengar
ada 8 daun muda yang kuundang
untuk memuaskan hasratku.

Masih kurang lima menit, aku
menunggu sendirian di kamar yang
luas tersebut. Frans yang pertama
kali datang. Pria bertubuh tegap itu
langsung mencium bibirku sambil
mengucap happy birthday. Dengan
gaya jantannya Frans bermaksud
menggendong tubuhku seperti biasa,
namun aku menahannya.

“Ntar Frans, tunggu yang lain..”,
kataku.
Wajah Frans terlihat bingung.
Aku pun menjelaskan rencana ulang
tahunku kepadanya. Pria itu tertawa
terbahak-bahak.

“Gila.. tante maniak banget ya,
emang kuat?”, goda Frans.
Aku tersenyum. Tak lama kemudian
Chris datang. Anak itu terkejut
mendapati ada pria lain di kamar itu.

Aku pun kembali menjelaskan
rencanaku kepadanya. Chris sampai
geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi
datang secara bersamaan dengan
raut wajah keduanya yang sama-
sama bingung. Chris dan Frans
tertawa-tawa melihat kebingungan
mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan,
namun mereka tidak terlalu kaget
karena aku sering bermain bertiga
dengan mereka.

Lalu Arga, dan terakhir Rhino.
Lengkaplah sudah. Aku mengajak
mereka ke sauna untuk mandi
bersama. Aku melihat beberapa dari
mereka agak risih.

Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley,
Jonathan, Frans dan Chris yang bisa
menguasai keadaan.

Yang lain masih.terlihat agak nervous. Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur
yang kubawa dari rumah tadi.
Anggur itu sudah kucampur dengan
obat perangsang dan obat kuat
konsentrasi tinggi.

Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah
sekali terangsang dan dapat
bertahan lama. Aku memberikan
mereka satu persatu. Kemudian kita
ngobrol-ngobrol di atas ranjang
sambil minum. Oya, semenjak dari
sauna tadi, tak satu pun tubuh kami
yang ditutupi pakaian. Kami sudah
bertelanjang bulat.

Kami terus ngobrol-ngobrol sambil
aku menunggu reaksi obat tersebut.
Sekitar setengah jam kemudian
mereka mulai menunjukkan gejala-
gejala terangsang. Beberapa bahkan
penisnya mulai mengeras. Aku
mencoba membakar gairah mereka
dengan menjamahi tubuhku sendiri.

Sambil minum kuusap-usapkan
tanganku ke seluruh tubuh,
kumainkan payudaraku, dan kuusapi
permukaan vaginaku. Aku tertawa
dalam hati. Dari tingkah laku dan
ekspresinya, jelas sekali kalau birahi
mereka sudah naik ke kepala.

Namun tak ada yang berani
memulai, sampai Chris yang duduk
di dekat kakiku memberanikan diri
menyentuhku. Frans ikut-ikutan
menjamah tubuhku, disambung
Felix, dan akhirnya semua bergumul
menyentuhku. Ah great! The party
has just begun.

Aku asyik berciuman dengan Frans
dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua
payudaraku. Tangan kiriku asyik
mengocok penis Felix sedangkan
yang kanan dengan lincah
memuaskan Chris.

Lidah Jonathan menari lincah di perutku,.memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka.

Ahh.. baru kali ini aku
merasakan gejolak yang luar biasa.
Setiap jengkal tubuhku rasanya
dimanja dengan sentuhan mereka.
Kami pun bertukar-tukar posisi.
Hampir dua jam kami melakukan
fore-play tersebut.

Chris yang pertama berhasrat
menembus lubang vaginaku. Sambil
bersandar di dada Frans yang
bidang, sementara Stanley dan Felix
asyik mencumbui tubuhku yang
terawat, aku menerima kenikmatan
yang diberikan Chris.

Ahh.. anak itu
hebat sekali memainkan temponya.
Penisnya yang memang berukuran
besar terasa memenuhi vaginaku.
Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang
bertindik mutiara itu ke dalam
vaginaku.

“Ahh.. ahh.. terus Jo.. aahh..”, aku
mulai mendesah merasakan bola
mutiara itu memijit-mijit dinding
vaginaku.

Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku
yang satu ini memang kreatif sekali
mendandani penisnya. Suatu kali
saat aku berkencan dengannya,
Jonathan memasang sepuluh anting- anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya.

Hasilnya..wow, aku mengalami multi
orgasme hingga 17 kali berturut-
turut. Saat itu hampir aku kehabisan
nafas.

Seperti biasa saat aku main dengan
Jonathan, Stanley kumat gilanya.
Penis Jonathan yang berdiameter 5
cm itu sudah hampir memenuhi
vaginaku, Stanley menambahnya
dengan menghujamkan penisnya
yang berukuran kurang lebih sama
dengan Jonathan ke dalam vaginaku.

Akkhh.. nikmatnya! Aku sampai
menggigit tangan Felix yang sedang
memelukku.

“Ahh.. ahh.. oohh..”, birahiku
semakin memuncak. Saat itu Rhino
langsung menyumpal mulutku
dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali.

Aku mengulum dan memainkan
ujung penis Rhino yang kenyal. I like
this.. aku menggigitinya seperti
permen karet. Anak itu mengerang
keasyikan. Aku merasa birahiku
semakin memuncak. Dan..ahh, aku
pun mencapai orgasmeku. Jonathan
dan Stanley mencabut penis mereka
pelan-pelan.

Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya
yang basah itu ke dalam mulutku.
Di bawah, Frans kembali bergumul
dengan vaginaku. Lidahnya lincah
menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik.

Lantas dituntaskannya dengan
penis supernya tersebut. Ahh..
nikmatnya. Kami terus berpesta,
bergumul dan berganti-ganti posisi.
Tanpa terasa malam hampir
mencapai pukul 12.

Artinya sebentar
lagi hari ulang tahunku akan tiba.
Saat itu segenap kepuasan telah
menyelimuti kami dari pesta sejak
sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu
tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami.bercumbu-cumbu kecil.

Akhirnya alarm handphoneku yang
sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s
the time!
Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue
ulang tahun yang kubeli tadi siang
dari dalam lemari es. Kuletakkan di
atas meja. Kedelapan daun mudaku
berdiri mengelilingi meja tersebut.

Acara potong kue pun dimulai.
Potongan pertama kuletakkan di
atas cawan, kemudian kuberikan
pada Chris yang berdiri di sebelahku.
Kusuapkan sepotong ke mulutnya
dengan mulutku. Kemudian
potongan kedua kuberikan pada
Frans dengan cara yang sama. Lalu
berturut-turut Stanley, Jonathan,
Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

Kami pun berpesta dengan kue itu
dan tentunya beberapa botol anggur
yang telah kuberi obat perangsang
tadi. Selesai makan, atas ide Frans
aku diminta berbaring di atas meja,
kemudian tubuhku dibaluri sisa krim
dari kue dan sedikit disirami anggur.
Kemudian dengan buas, kedelapan
daun mudaku melumat tubuhku
dengan lidah mereka.

Ahh.. nikmat
sekali rasanya. Aku merasa seperti
ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

Mereka tak hanya menjilati, tapi juga
mencumbui seluruh permukaan
kulitku. Sshh.. oohh.. Felix memang
pintar sekali menjelajahi payudaraku.

Anak itu berduet dengan Arga
melumat payudara dan puting
susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik
berebutan mengeroyok vagina dan
pantatku. Uhh.. rasanya vaginaku
ingin meleleh dibuatnya.

Sudah 8 kali aku orgasme dengan
permainan ini, namun mereka terus
asyik melumat tubuhku tanpa henti.
Gila, obat perangsang pemberian
salah seorang temanku itu memang
top banget.

“Sshh.. oohh..”, untuk yang ke-9
kalinya aku mencapai orgasme.

Karena tak tahan aku pun bangkit.
Tubuhku sudah basah oleh air liur
mereka. Aku melirik ke jam di
handphoneku. 00:57. Sebentar lagi
Daniel dan tante-tantenya akan
kemari.

“Sebentar ya sayang..”, aku
menyingkir sedikit dari daun-daun
mudaku untuk mengirim SMS ke
Daniel.

Tak lama kemudian anak itu
membalas. Yup, confirm! Mereka
sedang di lift dan sebentar lagi akan
tiba.

“Ok sayang.. kalian semua betul-
betul hebat. Tante senang sekali
merayakan pesta ulang tahun seperti ini.

Nah.. sebagai imbalan, tante
punya surprise buat kalian semua..”,
cetusku sambil senyum-senyum.
Kedelapan pria itu saling
berpandangan dengan bingung.

“Wah, surprise apalagi nih tante?”.tanya Chris.

Aku mengecup bibir anak itu.

“Liat aja bentar lagi”, jawabku.

Baru saja aku meyelesaikan
kalimatku, pintu kamar berbunyi.
Aku segera memakai kimono dan
menghampiri pintu.

“Happy birthday Tasha..”

Daniel dan tante-tantenya berteriak
ribut mengejutkan semua pria yang
ada di dalam kamarku. Aku.mempersilakan masuk dan
mengenalkan mereka.

Melihat
kedelapan daun mudaku yang tanpa
busana, kelima wanita itu langsung
menanggalkan pakaian mereka
tanpa basa-basi.

“Oke semua, this is the real party..
Enjoy it!”, seruku pada mereka.

Bagai pasukan yang dikomando,
mereka langsung mencari pasangan
dan memilih tempat masing-masing
untuk melepas birahinya. Aku
menghampiri Daniel yang masih
berpakaian lengkap.

“Sayang.. sekarang saatnya kita
berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu
sendirian.. mm.. mm..”, desahku
seraya mencium bibir Daniel.

Pria macho itu langsung
menggendong tubuhku dan
membawaku ke bathroom. Daniel
mendudukkanku di atas meja
wastafel, dan kami pun melanjutkan
ciuman kami. Tanganku lincah
melucuti kemeja yang membungkus
tubuh Daniel. Anak itu juga melepas
kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh.kekar Daniel yang putih itu. Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya.menempel ketat di payudaraku.

Ssshh.. hangat sekali. Daniel
menciumi leher dan bahuku habis-
habisan. Gairahku kembali naik.
Dengan lembut Daniel mendorong
tubuhku hingga setengah berbaring
di atas wastafel tersebut. Kemudian
dengan liar anak itu menjelajahi
tubuhku dengan lidahnya. Ahh.. dia
pintar sekali mencumbui puting
susuku.

Sementara sebelah
tangannya mengusap-usap
permukaan kemaluanku. Kedua
tanganku sampai meremas rambut
Daniel untuk menahan
kenikmatanku. Daniel membasahi
jari-jarinya dengan lidahnya,
kemudian dimasukannya jari
tengahnya yang kekar itu ke dalam
lubang vaginaku.

“Sshh.. oohh..”, aku mendesah
merasakan kenikmatan itu.
Daniel melirik ke wajahku yang
sedang berekspresi seperti orang
ketagihan. Bibir, lidah dan giginya
tak henti-henti mencumbui puting
susuku. Daniel memang lihai sekali
memainkan tempo. Tak sampai lima
belas menit, jari-jari Daniel berhasil
membuatku klimaks. Aku memeluk
dan mencium anak itu.

Kemudian gantian aku yang turun ke
bawah untuk menikmati penisnya
yang aduhai itu. Gila, masih
lemesnya aja segini, gimana udah
tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan
daging lebih di ujungnya.

Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku
dengan penuh nafsu. Lidahku mulai
menjelajahi batang penisnya yang
besar itu. Uhh.. gila besar sekali.
Sampai pegel lidahku menjilatinya.
Sesekali Daniel menggesek-gesekkan
batang penisnya itu ke mulutku
dengan geMas. Aku semakin liar saja
melumatnya. Pelan-pelan aku mulai
melahap penis Daniel. Mmm.. mm..
enak sekali. Aku mengulum ujung
penis Daniel yang kenyal, dan
menarik-nariknya seperti permen
karet. Anak itu sempat bergidik
menahan nikmat. Sambil mengulum
ujungnya, kedua tanganku
memainkan batang penisnya yang
sudah basah oleh air liurku itu.

Lidahku semakin lincah dan liar.
Akhirnya penis Daniel mencapai
ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya
dengan jariku. Gila, nyaris dua
jengkal tanganku. Kayaknya tadi
waktu party bareng tante-tantenya
nggak segede ini.

Makan apa sih ni
anak. Penis Daniel sudah keras,
kepalanya sudah menyembul dari
balik kulitnya dan urat-urat yang
perkasa mulai menghiasi sekeliling
batang penisnya. Daniel mengusap-
usapkan penisnya ke sekujur
wajahku. Ahh.. nikmat sekali.
Sebentar lagi aku akan merasakan
kejantanannya.

Sambil berpegangan di wastafel, aku
siap dengan posisi nungging.
Perlahan-lahan Daniel menyelipkan
batang penis jumbonya itu ke dalam
liang vaginaku. Aahh.. aku merasa
seperti seorang perawan yang baru
menikmati malam pertama.

Penis Daniel terasa sulit menembus
vaginaku. Pelan-pelan Daniel
menusukkan semakin dalam, dan..
akhirnya penis Daniel amblas ke
dalam vaginaku. Uhh.. rasanya ketat
sekali di dalam.

“Shh.. tante.. lubangnya sempit
banget sih.. enak banget nih..ahh..”,
Daniel mendesah di telingaku.

Pelan-pelan Daniel mulai memaju-
mundurkan penisnya.

Ohh..ohh..oohh.. nikmat sekali.
Sementara kedua tangannya yang

kekar meremas payudaraku.
“Aahh.. ahh.. Daniel.. aahh.. enak
sekali sayang.. aahh..”, Aku
merasakan tubuhku akan meledak
menahan rasa nikmat yang luar
biasa.

Baru kali ini aku merasa seperti ini.
Dan tak lama kemudian aku pun
mencapai klimaks. Ahh.. Daniel
mencabut batang penisnya dari
vaginaku. Gila, anak itu masih cool
aja.

Masih dalam posisi berdiri, aku
memeluk tubuh kekarnya, sambil
menciumi dadanya yang bidang.

“Gila, kamu hebat sayang.. mmhh..”,
desahku seraya melumat bibirnya.
Daniel lalu menggendong tubuhku
dan dia mulai melumat payudara
dan puting susuku. Ahh.. asyik sekali.

“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”,
desahnya.
Aku mengangguk. Tanpa kesulitan
Daniel kembali meyelipkan batang
penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohh..

kami bermain dengan posisi berdiri.
Berat badanku membuat penis
Daniel menancap semakin dalam.
Nikmat sekali rasanya.

Entah berapa kali aku dan Daniel
saling melepas nafsu di kamar mandi.itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme.

Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan
tubuhku di dadanya yang bidang.

“Hhh.. kamu gila sayang, hebat
banget sih..”, cetusku sambil
mencubit hidung Daniel.

Anak itu tersenyum sambil
mengusap rambutku.

“Tante juga hebat.. gila tadi tante
party sama cowo-cowo itu ya?”,

tanya Daniel sedikit takjub.
Aku mengangguk manja. Anak itu
sampai geleng-geleng.

“Kamu juga sering kan party bareng
tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”,
celetukku dengan nada bercanda.

Daniel tertawa. Sambil melepas lelah.aku berbagi cerita dengan Daniel.

Aku sampai geleng-geleng
mendengar ceritanya. Di usianya
yang masih semuda itu ternyata
pengalaman seksualnya jauh lebih
banyak daripadaku. Dengan segala
kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan
persoalan dengan rayuan dan
pesona bercintanya. Mulai dari
teman sekelasnya yang rela
membuatkan PR-nya dan Daniel
membayarnya dengan memberi
kenikmatan birahi pada si cewe itu.

Kemudian tantenya yang kepergok
berselingkuh di salah satu restoran,
juga merelakan tubuhnya dipuaskan
Daniel sebagai imbalan tutup mulut.

Bahkan sampai wali kelasnya yang
menurutnya memang cantik itu, rela
membubuhkan nilai 9 di raport
Daniel dengan imbalan pelayanan
birahi yang memuaskan dari anak
itu.

“Tante, kita keluar yuk, kayaknya
pada berisik banget deh..”, ajak
Daniel tiba-tiba.

Aku mengangguk setuju. Sejak tadi
memang di luar kamar mandi

tersebut berisik sekali. Suara
lenguhan, desahan sampai jeritan
manja sayup-sayup terdengar saat
aku berpacu nafsu dengan Daniel di
kamar mandi tadi.

Betapa terkejutnya aku ketika keluar
dari kamar mandi melihat
pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

Para daun.mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel.

Jonathan dan Stanley yang selalu
kompak asyik memuaskan Shinta di
salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi.juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara.wanita-wanita itu.

Sementara Candra
bagai seorang ratu tergolek di atas
ranjang, sementara Chris dan Felix
dengan buas menggeluti tubuhnya
yang memang mulus.

Si macho-ku
Frans rupanya yang jadi favorit
sampai Yuni dan Liana berebut
menikmati Mr. King-nya. Aku geleng- geleng melihatnya seraya memeluk.tubuh Daniel yang ada di sebelahku.

Inikah yang namanya orgy? Betul-
betul gila. Aku tak menyangka kalau
pesta ulang tahunku menjadi
sefantastis ini.

Aku dan Daniel pun bergabung
dengan mereka. Entah berapa jam
lamanya aku larut dalam pesta gila
itu. Kami berganti-ganti pasangan
seenaknya. Entah sudah berapa kali
kami orgasme. Namun khasiat obat
perangsang yang kubawa itu
memang luar biasa. Stamina kami
seperti tak ada habis-habisnya.

Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh
Candra yang punya ide untuk bikin
games. Wanita itu ingin membuat
game seperti yang dilakukannya
pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju.

Dengan posisi nungging, aku
berlutut di atas ranjang. Kepalaku
rebah di atas bantal, mataku
tertutup, sementara kedua tanganku
diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-
lebar. Permainan pun dimulai. Pria-
pria yang ada di situ secara acak
akan memasukkan batang penisnya
ke dalam vaginaku.

Jika aku bisa.menebak siapa yang sedang beraksi,
aku boleh melepas ikatanku dan
melapas hasratku dengan pria
tersebut.

Namun jika aku salah
menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

Suasanya sunyi senyap. Penis
pertama mulai menyusup perlahan
ke dalam lubang vaginaku. Aku
berharap penisnya Jonathan, karena
mudah sekali mengenalinya.
Perlahan penis itu terus masuk ke
dalam liang vaginaku.

Ups.. tidak ada
aksesoris apa-apa. Berarti bukan
Jonathan. Siapa ya? Aku jadi
penasaran. Penis itu sudah amblas
seluruhnya kedalam vaginaku.

Ughh..

nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku
melakukan kegel untuk memancing
desahan pria itu. Sial, nggak
bersuara. Yang ada malah suara
Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana
yang berah-uh-ah-uh
mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.

“Stanley?” tebakku.

Wanita-wanita itu cekikikan. Sang
pria sama sekali tak bersuara. Tiba-
tiba tubuh pria tersebut menunduk
hingga aku bisa merasakan
dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.

“Awww.. Chris!”, teriakku.

Gimana aku nggak bisa ngenalin sih.
Dasar. Mereka semua tertawa.
Sebagai konsekuensi, aku harus
mengulum penisnya sampai anak itu orgasme. Permainan terus berlanjut.

Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada
sekitar 7 kali aku tidak bisa
menebak. Padahal kadang salah
seorang dari mereka beraksi lebih
dari satu kali.

Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah
melepas aksesoris yang menjadi ciri
khasnya. Huh.. Tapi aku senang.
Bukan Tasha namaku kalau tidak
mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat.

Dengan cool
Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain. Setelah orgasme,
permainan dilanjutkan.
Berikutnya ketebak lagi. Gimana
nggak, siapa lagi yang penisnya bisa
membuatku merasa seperti perawan.

Ughh.. nikmat sekali saat penis super.besar itu amblas di dalam vaginaku..Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktusebentar. Nikmat sekali penis ini.

Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan.spermanya yang kental di dalam
vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat.

Aku.bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

“Gotcha Daniel!”, seruku sambil
tersenyum penuh kemenangan.
Yang lain berteriak heboh. Daniel
pun langsung membuka tutup mata
dan tali yang mengikatku.

“Tante curang ih..”, rajuknya manja.

Aku tertawa dan memeluk tubuh
anak itu. Kami pun bercumbu sambil
disaksikan yang lain. Tak butuh
waktu lama untuk mengembalikan
birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’
spermanya tadi.

Dengan gayanya.yang buas, Daniel membuat kami.orgasme bersama.
Permainan itu berlangsung sampai
menjelang pagi. Setelah semua
selesai, Daniel dan tante-tantenya
pamit untuk kembali ke kamarnya.
Sementara aku juga mau istirahat.
Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat.jam dua belas kami baru bangun.
Satu persatu daun mudaku pamit
pulang, hingga akhirnya aku
sendirian di kamar yang besar itu.

Sambil berdiri di pintu, aku
menyaksikan pemandangan kamar
yang berantakan. Botol-botol
minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

Posisi kursi, meja dan sofa sudah
nggak jelas, ranjang apalagi sudah
mawut-mawutan. Tapi aku merasa
puas sekali. Betul-betul pesta ulang
tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.

Sejak kejadian itu, aku menjadi
akrab dengan Daniel dan juga tante-
tantenya. Aku jadi bersahabat karib
dengan Candra. Dan dari mereka
juga aku mulai mengenal kehidupan
malam. Petualangan sex-ku pun
makin beragam. Aku mulai sering
ikut acara-acara gila yang diadakan
Candra dan teman-temannya.
Februari kemarin, aku bercerai
dengan suamiku. Toh aku pikir ada
atau nggak ada suami sama saja. Dia.jarang sekali di rumah.

Hak asuh.Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. Dan kini aku semakin.bebas tanpa adanya suami dan anak.

Aku bisa keluar rumah sesukaku dan
ikut acara-acara gilanya Candra.
Bahkan tak jarang aku menjadi tuan
rumah untuk acara-acara tersebut,
karena rumah peninggalan suamiku
ini memang besar sekali. Aku pun
juga bebas mengundang daun-daun
mudaku ke rumah untuk
memuaskanku kapan saja aku mau.

Related Posts:

Tia Dan Yeni Pemuas Nafsu Ku

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Streaming

Cerita Nafsu Birahi - Namaku adalah Wawan, berumur 23 tahun, aku mempunyai tubuh yang atletis sehingga banyak cewe yang ingin jadi pacarku, namun aku belum mau terikat sama pacar, aku masih mau bebas menikmati masa muda.

Cerita Nafsu Birahi - Tia Dan Yeni Pemuas Nafsu Ku



Statusku adalah mahasiswa disalah satu PTN dikotaku.
Hari ini adalah hari senin, jadwal kampusku padat sekali sehingga pagi-pagi aku sudah bangun dan bersiap untuk kekampus, aku
tinggal in the kost… tempat kost ku dilantai 1 sementara dilantai 2 adalah tempat kost cewek..

Usai mandi aku langsung berpakaian kemudian ngopi sambil merokok.

Ketika aku sedang nongkrong didepan kamarku turun seoarang laki-laki dari lantai 2, dia tidak menegurku dan langsung lewat didepanku begitu saja.

Dalam hatiku berkata sombong banget nih cowo, pasti habis ambil jatah ama Tia.

Yang lewat tadi adalah pacarnya tia, cewek yang ngekost diatas..tia memang cantik, tinggi, putih mulus
dan bodynya padat..pagi itu aku gue
langsung konak ingat tia, sempat
terlintas untuk ML dengannya.

Sesampainya di kampus Erik
langsung menghampiriku, erik
adalah teman seperjuanganku, biasa dalam hal berburu kenikmatan
sesaat,

wan, gimana kalau ntar malam kita
berburu lagi, udah lama nih nggak
pernah diasah erik berkata sambil
tersenyum,

akh aku lagi ada proyek rik, nanti aja
klu sdh selesai, baru kita berburu
lagi, tempatnya terserah kamu deh
balasku sambil berlalu..

Sebenarnya aku masih kepikiran
sama Tia, maka akupun menyusun
rencana untuk ntar malam..

Untuk diketahui sebenarnya
keinginan untuk ML itu nggak
muncul begitu saja, ini karena
kejadian beberapa malam yang lalu,
saat itu suasana tempat kost lagi
sunyi, akupun iseng naik ke lantai
dua untuk minjam buku,
sesampainya di depan kamar tia,
terdengar eluhan-eluhan nikmat,
nalurikupun segera menuntun untuk
melihat yang terjadi di dalam,
kebetulan sedikit ada celah di balik
kaca nako jendelanya, wah ternyata
si Tia lagi dientot ama pacarnya
sehingga niatku untuk meminjam
buku tidak jadi.

Malam harinya aku pun menyusun
rencana,
Malam itu kira-kira pukul 9 malam
suasana di kostku lagi sepi, orang
disamping kamarku lagi keluar cari
tugas diwarnet.

Aku pun berfikir
inilah saatnya untuk bercinta sama
tia, otakku sudah ditutupi oleh
nafsu birahi yang tinggi.

Akupun naik keatas kekamar tia,
kebetulan kamarnya terbuka, kulihat
tia sedang mengerjakan tugas, dia
terlihat seksi menggunakan sarung
bali dan tanktop.

Hi..lagi ngapain nih tanyaku..

biasa kerja tugas, kenapa wan lu

mau minjam buku lagi..

nggak..gue cuman bete dibawah
kaga ada orang makanya gue
naik..nggak mengganggu kan

nggak kok, kebetulan nih gue lagi
bikin tugas di corel, lu bantuin gue
ya, lu kan jago corel..

beres bos..jawabku mana yang

lainnya kok sepi banget

yeny ada tuh dikamarnya sama
cowonya,, kayanya lagi asyik.. jawab
tia sambil tersenyum

eh gimana bikin lay out iklan yang
bagus wan, lu ajarin gue donk

Akupun mengambil alih komputer
sehingga tia kini duduk
dibelakangku..

Wan lu bikinin yang meriah iklannya
ya. Kalo bisa ini warnanya lu rubah
biar kontras sambil tia menujuk pada monitor sehingga toketnya
menempel di punggungku..

beres bos.. konsentrasi kupun
hilang..yang ada hanya nafsu

sementara senjataku sudah mulai
tegang…akupun mulai
merencanakan sesuatu..

tia tutup donk pintunya dingin
banget nih ntar gue sakit tipes lagi
gara-gara batuin lu.

Ga usah deh wan..ga enak masa kita berdua dalam kamar..lu kan bukan pacar gue..

makanya lu jangan berfikiran kotor
terus donk, masa lu ngga percaya
ama gue, emangnya lu mau gue
apain

oke deh, tapi lu jangan macem-
macem ya, just kerjain tugas gue
tuh..

Tia pun menutup pintu kamarnya,
kemudian duduk kembali
disampingku.

Nyali ku agak ciut karena ternyata tia bukan cewe gampangan baru
disuruh tutup pintu aja susah banget
gimana kalo gue suruh buka baju
bisa teriak nanti.

Aku pun berencana mengurungkan niat ku karena takut kalo nanti tia teriak..

Kukerjakan tugasnya sementara
sesekali tia menunjuk monitar jika
ada yang salah dan toketnya
menempel dipunggungku..

Waktu sudah pukul 10 malam
nampaknya tia sudah mulai ngantuk
di pun menyandarkan kepalanya
dibahuku.. pinjam bahu lu ya..leher gue pegel nih.. wan matiin lagunya udah malem nih..

Akupun mematikan winamp dikomputer suasana dikamar kini sangat hening namun tiba-tiba terdengar suara rintihan nikmat dari kamar sebelah, dan kami pun saling berpandangan..

diapain tuh yeni ama pacarnya
tanyaku pura-pura bego

biasa…lu kaya kaga tau aja wan

Akupun mulai konak sementara tia
kambali bersandar dibahuku..
Suara rintihan yeni semakin lama
semakin terlihat nikmat dan tanpa
kusadari nafas tia kini mulai tidak
teratur..wah lagi konak nih cewe ini
kesmpatan gue pikirku dalam
hati..akupun bersiap-siap menunggu waktu yang tepat..kuperhatikan tia duduknya mulai gelisah..aku pun berbalik dan memegang tangannya dan langsung melumat bibirnya…tia tampak terkejut dan mendorongku
namun langsung kudekap erat-erat
tubuhnya sehingga dia tidak bisa bergerak..

lu apa-apaan sih, dia pun mendorong tubuhku dengan kuat sehingga

pelukan ku pun terlepas…

sory tia…gue kelepasan…abiz gue
konak dengar suara yeny dari
sebelah…
sory banget yaach aku pun
memohon sama tia

Tia pun pun hanya diam menatapku
dan kemudian mengangguk..

Oh..syukurlah tia mau maafin
gue..gue takut dia melapor di ibu
kost bisa diusir gue..
lu tidur aja biar tugas lu gue yang
selesaikan, gue janji ga bakal ngapa-ngapain lu..

Tia masih terdiam nampaknya dia
bingung harus ngapain…
Akupun kembali mengerjakan
tugasnya tia yang tinggal sedikit..

10 menit kemudian tugasnya tia udah selesai..

tugas lu udah selesai..gue turun
ya..sory tadi gue khilaf banget..
Aku pun berdiri dan keluar dari
kamar..tiba-tiba tia memanggilku..

wan thanks ya..sory tadi gue
dorong lu terlalu keras..

ga papa..gue cabut dulu ya..

Aku pun kembali kekamar ku
menahan konak..kemudian karena
terlalu konak akupun onani dikamar
dibantu koleksi film bokep ku
dikomputer..setelah onani tiba-tiba
hpku berbunyi tanda ada
sms..teryata dari tia..akupun
langsung baca isi sms itu.
wan lu kekamar donk sekarang, ada
yang mau gue kasih

Wow pucuk dicinta ulam pun tiba
pikirku dalam hati..ternyata tia juga
konak nih..pasti dia mau ngajak gue
ML.

Akupun langsung naik kekamar tia
ditangga aku berpapasan sama yeny dengan pacarnya. Kayanya pacarnya udah mau pulang, sampai didepan kamar tia kuketuk pintunya.

masuk aja ga dikunci kok jawab tia
dari dalam…

Aku pun masuk kedalam dan kulihat
tia sedang barbaring dikasurnya
sementara sarung balinya agak
terangkat sehingga pahanya yang
putih terlihat.

Kututup pintu dan langsung ku cium bibirnya tia..dan tia mendorongku..

eit sabar dulu donk..lu udah konak
banget ya…sebenarnya tadi gue juga
konak tapi gara-gara lu tiba tiba
brutal gue jadi takut tau.. tapi lu janji
jangan bilang siapa-siapa yah apalagi ama pacar gue

beres sayang dan langsung kulumat
bibirnya..tia pun membalas dengan
memainkan lidahnya,,sesekali dia
menghisap lidahku..kini tangan ku
mulai memainkan toketnya, dan
mulai menciumi lehernya

sshhh..uhfff..terus wan..enak banget
wan..

Kumasukkan tangan ku kedalam
tank tonktopnya dan ternyata dia
sudah tidak pake bh..kuremas-remas kedua bukit kembarnya..tia nampak sangat menikmatinya..

Tangannya mengelus-elus kepalaku dan mulutnya mengeluarkan desahan desahan kenikmatan….

Kini kulepaskan tanktop serta sarung balinya dan kini tia telah bugil karena dia juga sudah tidak
mngenakan cd..

Tia pun juga melepaskan baju dan
celana pendek serta cd ku…
wow gede banget punya lu wan ga
muat nih masuk memek gue tia pun
mengelus-ngelus kontholku.

lebih gede mana konthol gue atau
konthol pacar mu tia tanyaku

konthol lu jauh lebih gede, tapi gue
takut ntar memek gue jadi longgar,

pokoknya ini yang pertama dan
terakhir wan ya, soalnya gue kasian
tadi liat lu udah konak banget, pasti
bawaannya ga enak kan sementara
tangannya tia masih mengelus-elus
konthol ku, bisa longgar memek gue
nih kalo tiap hari dimasukin rudal
kaya gini.

oke deh gue ga bakal minta lagi tapi
kalo ntar lu pengen lagi sms aja..

Tia pun tersenyum dan langsung
melumat bibir ku….aku pun
membalas dengan hangat dan
kumainkan klitorisnya dengan jari-
jariku…

Shhh…uhffff..

Kini kujilat puting susunya yang
berwarna pink..

Shhh…oh..ouchhh enak banget wan
terus wan gue ga tahan nih…

Kini kepalaku turun kearah perutnya
dan tangannya tia mendorong
kepalaku supaya lebih turun ke
bawah. Kuturunkan kepalaku arah
vaginannya, jembut nya gondrong..kayanya ngga pernah dicukur namun vaginya sangat harum sehingga birahi ku tambah
meningkat dan kumudian ku
mainkan klitorisnya dengan
lidahku…

Ouh…uhff…..enak banget wan lidah
lu enak banget..terusin wan puasin
aku malam ini suara tia mulai
meracau…

Aku pun menegurnya
jangan terlalu ribut ntar kedengeran
ama anak2 disebelah…

ga ada orang kok cuman yeny yang
ada, yang lainnya lagi pada pulang
kampung, biarin aja yeny dengar
siapa suruh tadi juga ribut..
lanjutin lagi wan lidah lu enak
banget..

Aku pun melanjutan memainkan
klitorisnya tia dan jariku memainkan
bibir vaginanya..

uhfff..enak banget
nih wan gue ngga tahan ….

Akupun semakin liar memainkan
lidah ku kadang kumasukkan
kedalam lubag vaginanya….tia pun
kadang menjambak rambut ku
menahan nikmat..

wan gue ga tahan nih gue mau
keluar….terus wan ouhhh…..gue
sampe wan….uhffffff

cairan kenikmatan keluar dari lubang vaginanya dan aku pu terus
menjilatnya sampai bersih…

Gila kamu wan ternyata lu hebat
banget…bisa ketagihan gue…

Akun pun maju kedepan sehingga
konthol ku kini berada didepan
bibirnya..

ogah ah wan..gue ga mau isep
konthol lu..konthol pacar gue aja ga
pernah gue isep…gue jijik

Namun aku tidak
memperdulikkannya karena birahiku
sudah memuncak..kutarik kepalanya sehingga konthol ku kini menempel dibibirnya..kupaksa masuk sehingga mulutnya tia kini mulai terbuka.

Kudorong pelan pelan dan
nampaknya kini tia mulai
menikmatinya dia membuka
mulutnya sehingga kotolku masuk
setengah..

Tia pun mengulumnya. mulutnya
memompa konthol ku…
Ouhhh nikmat banget tia,…terusin
isep yang kuat konthol gue….

tia pun melepaskan kontholku dan
menuruhku berbaring…

lu baring aja wan biar gue isep,
ternyata konthollu enak banget

Kini tia asik mengulum kontholku
dengan ganasnya dan tangannya
memainkan biji pelirku..

ouhh..tia enak banget
sayang….terus…kocok terus konthol
gue pake mulut lu…

Lagi asik tia mengulum kontholku
tiba-tiba pintu kamar dibuka…
Kamipun terkejut..ternyata yeny…

Gue boleh ikutan ngga gua konak
banget nih denger suara lu tia…
pacar gue udah pulang tapi gue ngga puas abis dia cepet banget keluar…

gabung aja, wawan juga kayanya
kuat kok muasin kita berdua..kunci
pintunya ntar ada yang ganggu.

tia langsung menyuruh masuk yeny
Yeny pun langsung masuk dan
melepas dasternya dan langsug bugil karena tidak pake cd dan bh…

Wow tubuh yenny ngga kalah baguss ama tia, putih, bersih n toketnya gede banget mungkin terlalu sering digunakan sama pacarnya kali.

Tia pun melanjutkan mengulum
kontholku dan yeny langsung
melumat bibirku..

Gila niatnya mau mempekosa kok
malah gue yang diperkosa, ama dua
cewe cantik lagi..

Yeny turun ke dadaku dan menjilati
puting ku..

Ouh..nikmat banget..lu berdua
emang jagooo. Terus sayang i love
it.

Kini yeny turun keselangkangan
ku dan bergantian mengulum
kontholku sama tia..
Sungguh sahabat yang serasi saling
berbagi konthol……

Kini tia menghadapkan memeknya
ke mulutku..

sekarang lu makan nih memek
gue….

Tia pun mendorong memeknya
kemulutku dan aku pun langsung
menjulurkan lidahku…
Tia pun terus memompa semetara
yeny teru asyik mengulum
kontholku….
Kira-kira sepuluh menit kami saling
ber-oral seks…

Aku pun membaringkan tia di kasur
semantara yeny duduk sambil
memainkan jari di memeknya…

wan jangan lu tumpain didalem
ya..gue lagi masa subur nih..

Tenang aja sayang
Aku pun memainkan kontholku di
bibir vaginanya….

shhhh..ouhhh masukin wan gue ga
tahan nih……

Akupun memasukkan kontholku
pelan-pelan…agak susah karena
kontholku lumayan besar (18cm)
walaupun vaginanya tia sudah
sangat becek…

dorong yang dalem wan konthollu
enak banget terus wan…

Bles…. kontholku masuk semua
kedalam memeknya tia…
Aku pun mulai memompa
kontholku…

ouh..hhshhhh…uhfff..terus wan
entot teru memek gue….

enak kan konthol gue…mana lebih
enak konthol gue atau kontholnya
pacar lu

konthol lu lebih enak sayang…gede
banget…terus sayang entot terus,
tusuk yang dalem memek gue…

Sementara yeny kini mulai menjilati
puting susunya tia sambil meremas
remasnya..

Tia mulai bergerak tidak teraturr
menahan nikmat…sementara
tangangku asyik bermain fucking
finger di memek nya yeny…

Terus sayang aku mau keluar
nihh….entot terus memek gue
terusssssssss…ouhhhh…gue sampe
wan..

konthol ku serasa dijepit dan
kemudian terasa hangat karena
cairan kenikmatannnya tia.. akupun
terus memompa memeknya tia yang sudah sangat becek…

Clep..clep…clep..terdengar bunyi
dari memeknya tia yang terus ku
pompa..sementara yeny kini
mengelus-elus dadaku yang penuh
keringat…

Tia memek lu enek banget gue entot
lagi ya…konthol gue rasanya ga mau
lepas

entot terus memek gue wan…gue
seneng banget …terus
wan…..konthol lu perkasa wan…

Tia pun mengoyangkan pingulnya
mengikuti irama kontholku

ku..tampaknya birahinya telah
bangkit kembali….
Kutekuk kakinya kedepan sehingga
kontholku lebih leluasa menerobos
memeknya tia….

oh nikmat banget wan konthollu
masuk dalam banget…terus wan…
entot yang kuat memek gue…
nikmatin sepuasmu sayang…
ouhhhh…uhfff…

Kulihat yeny sedang asyik meainkan
klitorisnya sendiri.nampaknya dia
sudah sangat konak…

wan gue mau keluar lagi
nihh….terus sayang…yang
kenceng……. konthollu enak wan…

Akupun mempercepat goyangan ku
dan sekali lagi tubuh tia kembali
mengejang dan menumpahkan
cairan kenikmatan…kucabut
kontholku…dan kulihat memeknya
tia nampak merah dan carairan
kenikmatannya keluar mebasahi
kasur…

gue cape banget wan…ternyata lu
hebat muasin wanita…..
aku pun melumat bibirnya dengan
nafsu…tiba tiba kontholku serasa
hangat dan kulihat ternyata yeny
telah asyik mengulum kontholku….

wan lu kok kuat banget sihhh..mulai
tadi belum keluar..memek gue aja
udah tiga kali..

aku pun hanya tersenyum..
aku pun duduk dan menyuruh yeny
terus mengulum kontholku…

terus yen..kuluman lu enak banget…
isep yang kuat kontholku….

Yeny pun dengan ganas mengulum
kontholku…
wan entot gue sekarang ya…gue ga
tahan nihhh…konthol lu gede
banget…memek gue udah gatel nih
pengen rasain konthol mu…

Aku pun menyuruhnya menungging
ala dogy style..kudorong pelan-pelan kontholku sampai amblas kedalam…

ouh…nikmat banget kontholmu
wan….terus wan goyang….

Ku pompa terus memek nya yeny..
wan enak banget…

shhhh..uhff….entot terus wan,
….entot yeny terus wan…yeny suka
dientot ama kamu…

Yeny mulai meracau tidak karuan
sementara tia memelukku dari
belakang dan menggesek-
gesekkan jembutnya di pantatku
sambil menciumi leherku…

Tia terus berbisik kepadaku aku
sayang kamu wan maukan kamu
puasin aku terus..

Aku hanya diam karena sedang
berkonsentrasi mengentot
memeknya yeny…

wan gue mau keluar nih…terus
wan….entot terus….ouh….

Cret..cret..cret..terasa kontholku
disiram oleh cairan cintanya
yeny….aku pun terus memompanya

karena aku belum apa-apa…
Yeny nampak menahan rasa sakit
dan nikmat…kutarik rambutnya
sehingga wajahnya menghadap
kebalakang melihatku….

enak yen kontholku….

enak banget wan…entot terus
memek gue….terus wan…

Kini yeny memutar-mutar pingulnya
sehingga kontholku serasa terpilin-
pilin

terus yen..gue mau keluat nih…enak
banget…

iya wan gue juga mau keluar
lagi….entot yang kenceng memek
gue wan….

gue tumpai dimana ni yen…
tumpain didalam aja wan…memek
gue pengen ngerasin sperma mu…

aku pun menggenjot dengan cepat
memeknya yeny dan tia sedang asyik mencupang leherku…

gue keluar nih wan…ouh…aahhhh

gue jua yen…..ouhhhhhhhhhh….

Cret…cret….cret…aku pun
menumpahkan spermaku didalam
memeknya yeny sambil kupompa
pelan-pelan..

Sperma ku sebagian keluar lewat
bibir vaginanya…
enak banget di entot sama elu
wan…uhfff…cape banget gue..

Aku pun mencabut kontholku,
karena tadi aku udah onani jadi
kontholku langsung lemes..yeny
langsung menjilati sisa2 sperma
dikontholku sampai bersih…
Setelah itu dia pamitan.

gue udah dulu ya cape banget nih
soalnya tadi udah juga ama pacar
gue..lu lanjutin aja berdua…kasian
tuh sih tia, dia kayanya masih konak
tuh..bye..

Yeny pun keluar kamar…dan kini
tinggal saya sama tia..

tia sebenernya gue udah lama
banget pengen ML ama elu tapi gue
takut ngajak soalnya lu udah punya
pacar

wan konthol lu enak banget..jauh
lebih enak dari kontholnya pacar gue jadi kapanpun lu minta memek gue, bakal gua kasih..hati gue memang milik pacar gue , tapi memek gue boleh lu milikin selama ada kesempatan..

Akupun sangat seneng
mendengarnya..wah bisa ngentot
kapan aja nih..tinggal naik
keatas..pikirku dalam hati…

wan entot gue sakali lagi dong gue
masih pengen nih…lu masih kuat
kan..tapi konthol lu kok udah lemes
sih…

gue tadi abis onani abis gue udah
konak banget..tapi kalo lu masih
mau, lu kasi bangun nih ade gue..

Tia pun tersenyum manis dan denga
lahap mengulum kontholku yang
masih lemas..dia memasukkan
semua kontholku sampai
kemulutnya dan menghisapnya..kurasakan lidahnya
bermain diujung kontholku..

ohhh nikmat banget tia…terus ade
gue mulai bangun nih….

konthol ku pun mulai tegang
kembali, tia mengulumnya dengan
lembut seperti sedang menikmati
lolypop…

cepet juga nih berdiri kontholmu
wan..

isep terus ya..isepan lu enak
banget…

Tia pun meghisap kontholku sambil
lidahnya menggelitik ujung
kontholku…

Hampir sepuluh menit dia menhisap
kontholku…

masukkin ya sayang gue udah ga
tahan nih liat konthol lu..

Tia pun jongkok diatas konthol ku
dan mengarahkan konthol ku
kevaginanya..
Pelan-pelan tapi pasti dia
menurunkun pantatnya..kulihat rona
mukanya yang memerah menahan
sakit campur nikmat yang diberikan
oleh konthol ku…

ouh…konthol lu kok bisa gede
banget sih wan..kayanya sampe ke
rahim gue nih..

Tia pun mulai menggoyang
pinggulnya seperti inul sedang
goyang ngebor….

ouhh tia…enak banget sayang…
terus sayang………

konthol ku serasa di pijat dari segala arah sementara tangan ku meremas toketnya dengan kuat menahan rasa nikmat…

oh sayang..kontholmu enak banget
…remas yang kuat tete gue
sayang…ouhh..uhff….

Aku pun meremas toketnya dengan
kuat dan menggoyang pnggulku…

Nikmat sayang gue mau
keluarnih….terus…

Dia pun meremas tanganku yang
berda ditoketnya..sepertinya dia
sedang menahan sesuatu yang
sangat nikmat dan kepalanya
mengadah keatas..

ouhhhh….gue keluar lagi sayang
nikmat banget…..uhffff….

Cairan cintanya pun mengalir
dibantang kontholku dan membasahi jembut ku
Dia pun menunduk mencium bibir ku
sementara kontholku masih berada
divaginanya…

thanks sayang lu udah muasin gue…
gue cape banget nih….

Aku pun tidak memperdulikannya
kubaringkan dia dan ku pompa
kembali memeknya..

ouhhh sakit
sayang……terus…sayang….
.uhfff….

Aku pun memompa semakin liar…
memek lu enak banget tia ….terus
tia …goyang terus pinggul lu…gue
mau keluar nih

Tia pun menggoyang pinggulnya…
sayang jangan dikeluarin didalam
ya….

Aku pun mencabut konthol ku
kemudian berdiri dan menyuruh tia
mengocoknya..
Tiapun jongkok mengocok konthol
ku ayo sayang keluarin spermamu….gue pengen rasain spermamu…

Tia terus mengocok dengan
semangat sambil menjilat ujung
kontholku…

hisap sayang pake mulutmu gue mau
keluar nihhh..

Tia pun langsung memasukkan
kontholku kemulutnya dan
menghisapnya semantara tanganya
memainkan bijinya..
Ku entot terus mulutnya tia, terasa
sangat hangat kontholku didalam
mulutnya tia..

hisap tia gue keluar nih….ouhhhh
achhh……..

Creeet…creett…crettt…sperma ku
tumapah semua dimulutnya….tia
langsung menelannya dan menjilati
sperma yang masih tersisa di
kontholku…diapun menjilat sperma
yang disekitar bibirnya….

sperma lu enak banget..rasanya
asin…tapi nikmat wan..

kontholku pun langsung lemas
karena sudah keluar tiga kali dalam
waktu beberapa jam..

Gue cape banget nih tia….

tia pun berbisik…wan gue konak lagi
sekarang gara gara isep konthol lu..

Gila nih cewe nafsunya tinggi banget
sementara tenaga ku sudah habis
terkuras…

wan lu jilatain memek gue ya ampe
keluar…

Dia pun berbaring dan
mengangkang…aku pun mulai
menjilati memeknya yang sudah
sangat becek….terasa asin namun
nikmat….

wan lu balikin badan lu donk biar
gue isep konthol lu…soalnya gue
tambah konak kalo isep konthol lu

Aku pun berbalik, kini kami bergaya
69 menyamping….kepalu ku dijepit
oleh pahanya tia dan lidah terus
memainkan lubang vaginanya dan
kadang kutusuk masuk kevaginanya.
Semantara jari ku kutusuk masuk
kedalam lubang anusnya…

enak wan tangan lu…kocokkin anus
gue wan…terus wan…

Kini pinggul tia mulai bergoyang
menekan mulutku…semantara
kontholku terus dihisap dengan kuat
sehingga kini kontholku telah berdiri
kembali…

terus sayang hisap yang kuat lubang vaginaku….ohhh aku mau keluar sayang…ouhhhhh…achhh…

Cret..crett…terasa cairan asin
membasahi lidahku….aku pun
menjilatnya sampai habis…

udah sayang ..kamu puas kan
aku pun memeluknya

puas banget sayang kontholmu enak banget, pengen rasanya isep
kontholmu terus..sayang kontholmu
masih berdiri tuh gara-gara ku isep
tadi….

Biarin aja aku udah cape banget nih
ntar lemes sendiri kok…

Kulihat jam telah pukul 2 pagi dan
aku sangat ngantuk namun
nampaknya tia tidak mau menyia-
nyiakan konthol ku yang lagi
ngaceng..

kamu tiduran aja ya,,biar kontholnya
ku isep ampe keluar….kasian udah
terlanjur berdiri nih..

Ternyata tia punya nafsu yang
tinggi….dia pun mengulum
kontholku dengan lahapnya
sementara aku hanya berbaring
menikmatinya…

shhh…uhfff terus sayang..
Sekitar setengah jam dia mehisap
akhirnya aku mau keluar….

isep sayang aku mau keluar nih…..
Dia pun mengulum kontholku
dengan cepat dan cret..cret…sperma
ku kembali keluar di mulutnya dan
nampaknya hanya sedikit…dia pun
asik menjilati nya sampi bersih dan
badanku pun terasa lemas sekali…

Gila kayanya gue yang diperkosa
ama tia nih…dia kok kuat banget
ya…pikirku dalam hati.. Kulihat tia
terus menjilat kontholku dan aku
pun memejamkan mata karena
mengantuk dan akhirnya
tertidur….dan tia pun tertidur
disamping kontholku..

Kira-kira pukul 10 aku
terbangun..kulihat tia sedang
menyiapakan makanan, rambutnya
basah habis keramas…dia hanya
memakai sarung bali yang dililitkan
sampai didadanya..

udah bagun wan…mandi gih sana
trus makan nih..pasti lu laper banget
kan..

Oke deh sayang….jawabku..
Kamar di kosku ada kamar mandinya didalam jadi ga perlu repot-repot
keluar kamar..akupun mandi dan
tidak menutup pintu..kulihat tia
memandangku terus penuh nafsu…

pacar lu ga datang hari ini
tia..tanyaku

katanya mau datang ntar siang jam
2.. balas tia wah…gue harus balik
nih kekamar gue.. ntar lagi aja ..baru
jam 10..lu makan aja dulu..

Tia terus memandangiku dan kini
tangannya meremas toketnya
sendiri..

akupun memanggilnya..
Tia pun langsung masuk ke kamar
mandi dan melepaskan sarung
balinya..

wan lu entot gue lagi sekarang ya…
memek gue gatel nih liat konthol
lu…

gila lu tia…ga ada cape nya…
abis lu sih mandi kaga tutup pintu,
ya konak deh gue liat konthol lu..

Dia pun jongkok mulai menghisap
kontholku yang masih lemas…
Tidak berapa lama kemudian konthol ku kembali berdiri tegak…

Kusuruh Tia nungging dan tangang
nya berpegang ke bak mandi…
Kumasukkan kontholku kedalam
memeknya yang sudah basah..dan
ku entot dengan brutal…

achhhh sakit sayang…pelan-pelan
dong ntar memek gue robek nih..

Aku tiadak peduli dan terus menggoyang pinggulku semakin
ganas…

sakit sayang…nikmatttt….terus…
perkosa aku…entot terusss..

Aku memompa memeknya tia dan
tanganku meremas-remas toketnya
yang bergelantungan..

nikmat sayang terus….konthol mu
panjang banget
Tia terus meracau dan Tidak lama
kemudian kurasakan tubuh tia
mengejang

ouhhh gue keluar sayang…enak
konthol mu sayang…

Aku pun mencabut konthol ku dari
memeknya….

sini gue isep lagi ampe keluar wan..
Ngga ah gue mau entot lu aja ampe
keluar..sekarang lu baring yah

dimana disini sayang…

ya iyalah…
suasana pasti tambah asyik…

Kemudian kubaringkan tia di lantai
kamar mandi dan kubuka lebar lebar
pahanya sehingga terlihat jelas
vaginanya yang merekah…
Ku tancapkan kontholku perlahan
lahan dan beberapa saat kemudian
kontholku sudah keluar masuk di
memeknya…

ouchhh nikmat sayang entot terus
sayang,,siram rahimku dengan
sperma mu…
Terus sayang..

Nampaknya gejolak birahi tia sudah
memuncak sehingga dia meracau
tidak karuan..kepalanya menggeleng kekiri dan kekanan di lantai kamar mandi sehinga terlihat sangat seksi…

Aku pun memompa semakin cepat…
entot terus sayang,, tusuk terus
memek ku..
aku mau keluar lagi…terus
sayang….ouchhh..ahh… uhff..aku
sampe sayang..

Cairan cinta pun keluar dari
vaginanya tia sementara itu aku juga udah mau keluar…
Kemudian kucabut kontholku dari
memeknya dan kuarahkan
kewajahnya…

Crot…crott…crot…sperma ku keluar
membasahi wajah tia…kumasukkan
kontholku kedalam mulutnya dan dia langsung menjilat dengan
lahapnya….

kubersihkan wajah nya dari
spermaku menggunakan tangan ku
dan dia langsung menjilat jari-jari ku yang penuh dengan sperma……
Aku pun kemudian menariknya untuk berdiri…dan kami pun mandi
bersama-sama Setelah mandi kami langsung makan..kulihat sekarang telah pukul setengah dua..

gue turun dulu ya sayang..pacar lu
udah mau datang kayanya tuh…

oke deh sayang, kalo lu mau entot
gue lu sms aja truz bilang kalo mau
pinjam buku..kalo gue bales lu
langsung naik aja ya…

oke sayang aku pun mencium
bibirnya sekali lagi dan turun
meninggalkan tia…
Diluar aku ketemu yeny…

gila nih..kayanya lembur ya…kirain
lu udah turun ternyata masih
didalem..
yeny pun berbisik…ntar kalo gue
panggil lu entot gue lagi ya…gue
ketagihan ama konthol lu yan gede…

oke deh kapan pun lu panggil gue
selalu siap..

Akupun kembali kekamarku…dan
tidak berapa lama kemudian
pacarnya tia datang dan langsung
naik keatas…

kasian pacarnya baru gue garap
semalaman.. kata ku dalam hati
Aku pun langsung beli telur ayam
kampung untuk memulihkan stamina ku..

Ketika aku mau tidur tiba-tiba hp ku
berdering dan ternyata yeny yang
telpon…

wan lu naik donk entot gue nih…gue
konak nih abis tia lagi konthol ama
pacarnya tuh..

oke deh sayang
Aku pun naik keatas dan kembali
memuaskan yeny….

Begitulah kegiatan ku satiap hari jika sedang tidak ada kuliah…

Aku kaya cowo panggilannya tia ama yeny.. dan kadang kami pun main langsung bertiga.

Related Posts: